Apapun jurusan dan mata kuliahnya, pondasinya adalah Al-Qur’an. Itulah semangat utama Institut Daarul Qur’an (Idaqu). Demikian seperti disampaikan Ustadz Yusuf Mansur dalam Open House Idaqu pada Sabtu (3/8/2019) yang diselenggarakan di Masjid Nabawi di dalam kompleks Pesantren Tahfizh Daarul Qur’an.
Selain itu, Ustadz Yusuf juga mengharapkan agar kualitas para alumni Idaqu kelak memiliki karakter yang dekat dengan Al-Qur’an. “Akhlak profesionalnya berdasar pada Al-Qur’an. Karena dunia butuh Ahlul Qur’an, bukan hanya yang bisa baca, tapi juga mengerti pesan-pesan Al-Qur’an yang telah Allah sampaikan,” ujarnya dalam kata sambutan yang disampaikan di hadapan para peserta Open House.
Dalam kesempatan kali ini, Rektor Idaqu M. Anwar Sani juga menyampaikan penjelasan umum mengenai proses dan status kelembagaan Idaqu. Menurutnya, Kementerian Agama selaku institusi Negara yang mengeluarkan izin operasional juga masih terus melakukan evaluasi atas borang yang telah didaftarkan oleh Idaqu. “Insya Allah, izin resmi turun pada awal September,” ujarnya.
Meski demikian, Anwar Sani optimis perkuliahan bisa dilaksanakan dalam waktu dekat.
“Berdasarkan ikhtiar internal, insya Allah perkuliahan akan dimulai pada bulan September. Untuk enam bulan pertama, Program Tahfizh akan menjadi program utama untuk para calon mahasiswa baru, dengan berbagai paket pembelajaran yang telah dirancang oleh para founding father Idaqu dan tim internal,” paparnya.
Untuk mendukung hal tersebut, tim dosen Idaqu yang telah terbentuk sejak beberapa bulan terakhir telah mempersiapkan Rencana Pokok Pembelajaran (RPS) dan kurikulum perkuliahan.
Sementara itu, Anwar Sani juga menyebutkan, meski gedung yang menjadi sarana perkuliahan Idaqu masih dalam proses pembangunan, namun perkuliahan akan tetap dijalankan. Hal ini dilakukan dengan cara menggelar perkuliahan di fasilitas milik Daarul Qur’an Group lainnya.
Ia juga memaparkan tantangan yang dihadapinya dalam membangun Idaqu. “Ini pembelajaran yang sangat berarti dan menjadi sejarah yang kelak akan dicatat dengan tinta emas di kemudian hari. Tantangannya sangat berbeda dengan penugasan sebagai rektor pada lembaga pendidikan tinggi yang sudah ‘siap pakai’ dan mapan,” ujarnya.
Pada kegiatan Open House yang dihadiri puluhan calon mahasiswa peminat Idaqu ini juga tampil Dr. Zaid bin Ali Abdullah Al Ghayli yang memberikan motivasi. Meski dibantu penerjemah, pesan yang disampaikan Dr. Zaid dapat diterima dengan baik oleh para peserta. Hal ini nampak dari raut wajah para peserta yang terlihat antusias saat materi disampaikan.
Kegiatan ini diakhiri dengan salat Zuhur berjamaah para peserta Open House dengan para santri penghafal Al-Qur’an.