Belajar Qiraat bersama Masayikh dari 5 negara

0
36

Suara merdu lantunan ayat suci Al-Qur’an memnggema menggetarkan masjid nabawi Daarul Qur’an, Sabtu (3/9) pagi. Ada yang spesial pagi ini itu tidak lain karena kunjungan masayikh dari beberapa negara ke Pondok Pesantren Tahfidz Daarul Qur’an.

guhkAdapun Syeikh2 yang datang, Syeikh Prof. Dr.abdul Karim Sholih (Ketua Lajnah Pengoreksi al-Qur’an, al Azhar Mesir), Syeikh DR. Khaled Barakat (Syeikh Qurro Tripoli-Lebanon), Syeikh Muhammad Jabr Muhammad (Ketua Percetakan al-Qur’an di Kementerian Wakaf, Yordania). Syeikh Ahmad Miyan At Tahanawi (Pakistan), Sementara DR. Muchlis Hanafi tidak hadir, yang hadir adalah perwakilannya. dan kepala lembaga pentashih Al-Qur’an Majelis Ulama Indonesia (MUI) .

 

 

Awalnya para alim ulama ini disambut di kediaman K.H Ahmad Jamil dan kemudian lanjut menuju ke masjid Nabawi untuk bertemu dengan para santri dan assatidz ponpes Daqu. Sebagai pembuka K.H Ahmad Slamet mengenalkan tamu yang datang hari itu di depan seluruh santri, dan kemudian meminta salah seorang syaikh yakni Syaikh Khalid  Barakat untuk membacakan qiraat Al-Qur’an sebagai pembuka.

 

uyghijDalam bacaannya Syaikh Khalid Barakat membacakan surat Ad-Dhuha dengan qiraat riwayat kholat dari Imam Hamzah. Dilanjutkan dengan tausiyah dari syaikh Abdul Karim Shalih yang  menerangkan tentang qiraat-qiraat Al-Qur’an.

“mungkin kalian merasa aneh saat mendengar saya membacakan Al-Qur’an tadi, tidak usah merasa aneh atau heran dengan yang saya bacakan tadi. Karena tadi termasuk salah satu jenis cara membaca Al-Qur’an”

 

Beliau melanjutkan cara pembacaan tadi memiliki riwayat dari sejumlah imam yakni:

  1. Imam Nafi’, Madinah
  2. Imam Ibnu katsir, Mekah
  3. Imam Abu amr, Basrah
  4. Imam Ibnu amir,Syam
  5. Imam Aashim, Kuffah
  6. Imam Hamzah, Kuffah
  7. Imam al-Kisaai, Kuffah
  8. Imam Abu Ja’far, Madinah
  9. Imam Ya’kub, Basrah
  10. Imam Khalaf, Kuffah

 

Alhamdulillah dengan kedatangan para Masyaikh tersebut santri Daarul Qur’an tidak hanya mengenal satu bacaan Al-Qur’an, tetapi semuanya ada 20 cara ”Insyaallah, nanti kita akan bahas di pertemuan

selanjutnya” imbuh Ustadz Ahmad Slamet menutup acara.

 

fgulhiyguhijok

uyioui'ophttuyfu