Dewi Safitri : Sanad Hafalan Mengalirkan Keberkahan Rizki

0
19

Dewi Safitri, santri SMA Daarul Qur’an School Cikarang ini sudah menjadi yatim sejak dirinya berumur 10 tahun. Remaja asal Batam, Kepulauan Riau ini ditinggal sang ayah yang terjatuh dari tangga di tempat bekerja sebagai pemborong keramik tahun 2007 lalu. Sejak itulah, Ibu Lina (52 tahun) merawat Dewi dan keempat saudaranya seorang diri hingga sekarang.

Ditengah keterbatasan ekonomi, semangat untuk meraih pendidikan yang tinggi tetap dipegang teguh oleh sang ibu untuk kelima anaknya. Sepeninggal ayahnya, Dewi tetap melanjutkan pendidikan. Motivasi beasiswa pendidikan untuk penghafal Quran membuatnya termotivasi menghafal saat dirinya menduduki bangku kelas 6 SD. Dengan berbekal hafalan 2 juz, Dewi mendapatkan beasiswa pendidikan SPM di Pondok Pesantren Baitul Qur’an, Lingga, Batam. Inilah gerbang yang mengarahkan Dewi mampu menyelesaikan hafalan 30 juz.

Berbagai prestasi hafalan berhasil dia peroleh dan mendapatkan hadiah yang sangat membantu ekonomi keluarganya. Beberapa prestasi diantaranya seperti Juara I MTQ Kemenag Provinsi Riau (2013), Juara I MHQ Nasional Kategori 20 Juz (2015), Juara III MHQ Nasional Gontor Kategori 10 juz (2017), dan Juara I MHQ Kepulauan Riau Kategori 30 Juz (2018). Hingga bulan ini, Dewi kembali berhasil menyabat Juara I MHQ Nasional Pesantren Daarul QUr’an ke VII Kategori Tilawah Mujawad di Solo, Jawa Tengah.

Berbagai tawaran beasiswa dan hadiah menjadi motivasi tersendiri untuk Dewi memenuhi seluruh kebutuhan hidupnya sendiri sejak SMP. Puncak kebahagiaan terurai ketika dirinya menjadi santri pertama SMA Daarul Qur’an School Cikarang yang telah mendapatkan sanad hafalan 30 juz. Keberkahannya menjadi seorang hafizhah telah membuatnya mantap untuk berusaha menjaga hafalannya seumur hidup. Atas prestasinya tersebut ia mendapat perjalanan umroh gratis serta uang tunai.

“Sejak menghafal Quran, rasanya hidup lebih tenang meskipun beban semakin berat, rizki berasa mengalir terus dari mana saja, apalagi setelah masuk Daarul Qur’an banyak sekali pengeluaran untuk meningkatkan kualitas hafalan, tetapi rasanya tidak mengeluarkan dana sama sekali,” tutur Dewi memaparkan keberkahan rizki menjadi seorang hafizhah. Terbiasa dan dibiasakan untuk menghafal Qur’an, satu-saatunya prinsip Dewi yang membuatnya enjoy dan berprestasi dalam menghafal. Semoga menginspirasi anak-anak negeri untuk menjadi penghafal Quran. Aamiin.

Ditulis oleh: Runtiningsih dan Unik Nur