Menata Panggung Sebelum Menata Dunia

0
290

“Sekarang melihat panggung, menata panggung, mengisi panggung. Besok melihat dunia, menata dunia, mengisi dunia.” motivasi  dari guru besar KH. Yusuf Mansur saat membuka Daarul Qur’an Festival. Ahad, 24 Februari 2019, di Pesantren Tahfizh Daarul Qur’an Putri Cikarang, Jawa Barat. 

Daarul Qur’an Festival adalah acara tahunan yang merupakan hasil kreativitas para santri akhir. Ini merupakan pagelaran keenam kalinya sejak awal berdirinya Daarul Qur’an Putri Cikarang.  Semua hal dibangun oleh santri dari mulai menghias dan mendirikan panggung hingga konsep penampilan. Kagiatan ini sangat ditunggu para santri baik yang tampil maupun tidak. Maka saat hujan mengguyur Cikarang dengan deras sejak siang tidak membuat surut semangat santri untuk memberikan penampilan terbaik.

Dengan tema “Qur’ankan dunia”, Daqufest kali ini menampilkan penampilan-penampilan yang menyiratkan pesan kepada seluruh santri, bahwa santri bisa berkarya, santri bisa ikut andil dalam pergerakan roda dunia di bidang apapun, baik dalam bidang budaya, sosial, bahkan teknologi sekalipun.

Acara tentunya dapat berjalan dengan meriah, diawali dengan penampilan maqosda. Bagi sebagian orang mungkin ini terdengar asing, maqosda adalah singkatan dari marawis, qosidah, dan hadroh. Yang menjadi senjata awal Daarul Qur’an pada setiap permulaan acara, gemerlapnya cahaya, suara dentuman kembang api, dan keseruan penampilan-penampilan adalah hiburan yang bernilai mahal bagi semua pasang mata yang menyaksikannya. Mengingat semua ini terbuat dan tersusun langsung oleh tangan para santriwati.

Dari semua penampilan yang ditampilkan ada beberapa penampilan yang berbeda dari Daarul Qur’an Festival sebelumnya, diantaranya : Shadow theatre, One thousand hand’s, Pantomim, dan masih banyak lainnya. Penampilan-penampilan tersebut mendapat banyak respon positif dan apresiasi dari penonton. Keistimewaan Daqufest adalah dimana para santri mampu membuktikan bakat-bakat dan keahlian yang dapat menunjukkan pada dunia bahwa santri mampu membangun dunia. Sebagai akhir jerih payah mereka dengan bangga, para santri akhir menunjukkan kehebatannya dengan keberhasilannya acara ini dan memupuk harapan besar bahwa esok hari akan ada acara-acara dan keajaiban dunia yang lebih spektakuler dan menakjubkan. Salam Qur’ankan Dunia. 

    

 

Oleh : Ika Febriyanti, Elsa Dhea Lestari, dan Ananda Putri, Daqupost Cikarang