Berlomba Menjadi Yang Terbaik di MHQN 8

0
40

Jumat, 1 November 2019, secara resmi ajang Musabaqoh Hifzhil Quran Nasional Daarul Qur’an ke 8 dibuka. Pesantren Tahfizh Putri Daarul Qur’an Putri Cikarang kali ini menjadi tuan rumah dalam pagelaran yang digelar hingga tanggal November 2019 nanti. Ratusan santri yang berasal dari Pesantren Tahfizh Cikarang, Ketapang, Surakarta, Semarang hingga Banyuwangi akan berlomba menjadi yang terbaik dalam 18 cabang yang dikompetisikan.
Lantunan ayat suci Al-Quran serta iringan Qosidah dari santriwati Pesantren Tahfizh Cikarang mengawali acara pembukaan yang diikuti oleh sejumlah sambutan. Hadir dalam pembukaan ini KH. Ahmad Kosasih, Ketua Dewan Syariah Daarul Qur’an, ustad Ahmad Jamil, Ketua Daarul Qur’an, Drs. Qomaruddin, M.M, perwakilan dari Kementerian Agama, serta jajaran Kepala Biro Daarul Qur’an.

Ustadz Ahmad Jamil, Ketua Daarul Qur’an, dalam sambutan pembuka mengatakan bahwa kegiatan ini diharapkan mampu meningkatkan kecintaan kita pada Alquran selain sebagai ajang kompetisi akan meningkatkan daya belajar seorang murid agar lebih baik.

“MHQN adalah perjalanan sebuah mimpi dari halaqoh menuju pentas Quran dunia dalam menyiarkan firman Allah. MHQN juga sebuah apresiasi buat para santri.
Ini bukan soal kalah menang, tapi ini soal bagaimana memiliki jiwa the winner, yang berani tampil, berani unjuk kemampuan” ujarnya

Sementara itru Drs. Qomaruddin, M.M. berpesan agar tidak hanya berhenti di menghafal, para santri juga harus mengamalkan apa yang dihafalkannya tersebut.

“Seperti kata Alquran, inni ja’ilu fil Ardhi Khalifah, kita harus menjadi pemimpin di muka bumi, dalam artian kita harus memimpin sesuai dengan apa yang dikatakan Alquran”, ujarnya.

Adapun Kyai Kosasih berpesan menghafal Alquran bukan berarti seseorang akan mendapat kemuliaan di hari kiamat nanti. Bisa jadi seorang penghafal Alquran mendapat siksaan karena ia meninggalkan apa yang dihafalkan.

Dalam kesempatan ini Drs. Dadi Iskandar, M.M, utusan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, berpesan agar pesantren bisa menjadi wadah untuk mencegah maraknya penyakit sosial seperti hubungan sesama jenis.

Acara pembukaan Musabaqoh Hifzhil Quran Nasional ditutup oleh doa yang dibacakan oleh Syeikh Zaid, kepala Markaz Daarul Qur’an, dan selanjutnya perlombaan akan dilaksanakan setelah ibadah Sholat Jum’at.