Masa anak-anak merupakan masa pembentukan yang utama. Pada usia dini anak-anak akan cepat meniru apa yang dia liat, dengar dan rasakan yang akan terekam lama dalam ingatan dan menjadi kebiasaan. Lewat komunikasi yang utuh dan efektif orangtua dapat mempersiapkan anak-anak tumbuh menjadi pribadi yang baik.
Salah satu media komunikasi yang efektif dalam membentuk moral anak adalah melalui story telling atau berkisah dan mendongeng. Lewat bercerita orangtua bisa menyampaikan rangkaian tutur kata yang dapat dijadikan sebagai sarana alat bantu komunikasi dengan muatan nilai-nilai positif dan pesan moral yang akan lekat teraptri dalam ingatan anak. Selain memiliki fungsi sebagai penanaman karakter pada anak lewat story telling juga dapat mendekatkan ikatan orangtua dan anak.
Pendidikan lewat storytelling inilah yang dibangun oleh Taman Kanak-Kanak Daarul Qur’an, lewat forum Daqu Family Club (DFC). Seperti yang terlihat pada Sabtu (15/10) di TK Daarul Qur’an Ketapang, Tangerang, Banten, dimana setiap orangtua dari siswa masing-masing membawakan cerita mereka dihadapan kelas.
Kegiatan ini selain untuk menjalin kerjasama antara gurudan orangtua dalam memberikan pendidikan kepada anak juga untuk membangun kemampuan cerita orangtua pada anak-anak.
“Jadi kami ingin memiliki frekuensi yang sama antara pelajaran di sekolah dan di rumah. Selain itu kegiatan bercerita juga salah satu sarana yang efektif dalam menyampaikan pesan moral kepada anak di rumah” ujar Miss Yeni, Kepala Sekolah TK Daarul Qur’an Ketapang.
Selain disukai oleh anak-anak, Miss Yeny menambahkan, metode bercerita juga dicontohkan oleh Rasulullah saw dalam menanamkan menumbuhkan akhlak yang mulia pada anak-anak.
Namun meski terlihat mudah metode storytelling ini juga membutuhkan beberapa persiapan agar cerita yang disampaikan bisa membuat anak didik fokus dan senang.
Ustad Syaiful, Kepala Daqu Training Centre, menjelaskan beberapa kiat agar cerita yang orangtua sampaikan benar-benar efektif;
1. Menguasai materi cerita yang akan di sampaikan
2. Menggunakan alat peraga, (boneka orang /hewan, kendaraan, gambar-gambar / buku cerita, atau slide)
3. Memiliki keterampilan mengubah suara ( meniru suara anak kecil, orang dewasa, suara hewan, dll)
4. Menguasai kelas (dapat menarik perhatian anak anak)
5.Pastikan isi cerita bermutu, ada nilai mulia yang di tanamkan melalui cerita yang d sampaikan
5. Cek and ricek persentase info yang sampai kepada anak melalui tanya jawab di akhir kegiatan.