Perjalanan Nur Azmi, alumnus Daarul Qur’an angkatan ke 7, penuh dengan cerita. Kisah cintanya mengingatkan dengan drama Romeo dan Juliet karya Shakespeare. Lulus dari Daarul Qur’an tahun 2011, Azmi langsung diterima di UIN Banjarmasin melalui jalur prestasi Hafizh Qur’an. Tapi tawaran tersebut tidak ia ambil dengan alasan ingin mengabdi terlebih dahulu di pesantren.
“Insya allah dengan mengabdi akan mendapat keberkahan dari pesantren” bersit Azmi saat itu.
Setahun mengabdi, Azmi mencari informasi kuliah di Timur Tengah. Dibantu alumni Daqu lainnya Azmi mendapat informasi meraih pendidikan di negara seperti Mesir, Sudan, Libanon dan Madinah. Dari ustad Ghofur, Azmi mengirim berkas permohonan beasiswa ke PCNU, qodarullah Azmi belum diterima di Sudan.
Azmi tidak menyerah. Ia mencari lagi informasi pendidikan ke Madinah. Ia mengirim berkas ke Universitas Islam Madinah. Ia mendapat kabar harus menunggu satu tahun. Ia mencari informasi lagi. Kali ini ke Yaman. Negerinya para wali. Negerinya para Habib. Ia berangkat ke Cirebon tempat pendaftaran di Universitas Al Ahgaff Yaman.
Azmi mendaftar sekaligus mengikuti dauroh selama dua minggu. Dua hari setelah dauroh, dilaksanakan ujian tes Universitas Al Ahgaff dengan jumlah total peserta hampir 300 orang dari seluruh Indonesia. Alhamdulillah Azmi diterima di Universitas Al Ahgaff.
Belum genap satu tahun Azmi di Yaman, ia jatuh sakit. Hampir dua pekan Zzmi mengalami sakit yang kabarnya tidak ada obatnya di Yaman. Ditengah sakit yang melanda terbersit keinginan Azmi untuk oulang ke Indonesia. Azmi bertemu dengan Abuya Al Habib Abdullah Baharun rektor Universitas Al Ahgaff. Beliau banyak sekali memberi Azmi nasehat motivasi dan doa buat kesembuhan, dipertengahan pembicaraan beliau menasihati Azmi agar segera menikah untuk menghindarkan serta menjauhkan diri dari maksiat dan juga ketika sakit ada yang merawat.
Mendapat nasihat dari ahli ilmu Azmi memutuskan untuk menikah meski diusia muda. Alhamdulillah, dua hari setelah sowan ke beliau, Azmi sembuh dari sakit, dan disitu juga Azmi bilang ke habib ingin menikah, dengan wanita pilihan Azmi. Tidak lupa ia meminta doa kepada Habib agar dimudahkan dan dilancarkan. Azmi ijin ke orangtua untuk menikah muda, alhamdulillah orangtua mengijinkan, akan tetapi Azmi disuruh mengurus semua masalah sendiri, dari bilang ke orangtua wanita, sampai mengurus akad nikah di Yaman.
Sebelum Azmi menghubungi orangtua wanita, Azmi terlebih dahulu memberitahu ke wanita tersebut, agar ijin ke orangtua menikah muda dan hasilnya orangtuanya menolak keinginan sang anak. Tapi azmi tidak menyerah, karena orangtuanya menolak bukan ke Azmi langsung, tapi ke anaknya. Akhirnya Azmi bilang ke wanita tersebut, “mana nomor orangtua kamu ? biar Azmi yang berbicara” Wanita tersebut tidak mau, karena takut orangtuanya menolak langsung ke Azmi. Tapi Azmi meyakinkan, bahwa setiap niat baik akan dibantu oleh Allah.
Akhirnya diapun memberi Azmi nomor orangtuanya, di dalam hati Azmi sebenarnya takut, tapi Azmi yakin Allah akan membantu semuanya. Sebelum Azmi menghubungi calon orangtuanya tersebut, Azmi melakukan solat hajat dan istikharah dan membaca qur’an 1 juz, serta meminta kepada Allah semoga meluluhkan hati orangtua wanita tersebut dan mengijinkan anaknya menikah muda. Azmi pun mulai mengetik pesan untuk menghubungi orangtua wanita saat itu pukul 2 pagi di Yaman atau sekitar jam 6 pagi di Indonesia. Waktu yang tepat menurut Azmi untuk mengirim pesan. inti dari pesan tersebut “ketika kita bisa melakukan kebaikan sekarang, kenapa harus menundanya sampai besok. Kita tidak pernah tahu, sampai kapan kita berada didunia ini.”
Lama pesan Azmi tidak terjawab, hingga akhirnya pada sore hari ada notifikasi balasan dari Indonesia. Dada Azmi sempat berdebar saat ingin membukanya. Hingga akhirnya ia buka dan menangis karena lamarannya diterima. Azmi langsung menghubungi kedua orangtuanya dan memberitahu kepada Habib Abdullah Baharun dan ditentukanlah akadnya tanggal 4 syawal di Yaman tepatnya di kediaman beliau Masjid Baharun. Azmi merasa tidak pantas dengan nikmat yang begitu banyak diberikan Allah kepada Azmi. Belum genap satu tahun, banyak sekali nikmat yang Allah berikan, tidak sebanding dengan kebaikan yang Azmi lakukan.
“ Inilah satu berkah dan kemuliaan Alquran serta doa dari oran tua, terutama doanya ibu. Doa yang tiada tandingannya, mengalahkan doa para waliyullah. Semoga ini menjadi penyemangat bagi kita semua dan lebih cinta lagi kepada Alquran dan lebih menghormati dan berbakti lagi kepada orangtua kita terutama ibu kita” ujar Azmi
Ditulis oleh Rifqi Akbari