Pancing anak agar memiliki daya juang dalam mencapai sesuatu. Sehingga harapannya, kita sebagai orangtua, bisa melihat anak kita tegar menghadapi cobaan dan tantangan dunia, dengan cara mereka sendiri.
Salah satu yang bisa dilakukan oleh orangtua adalah dengan menyekolahkan anak di tempat yang jauh dari rumah, bisa juga di sekolah yang programnya menuntut siswa berjuang dalam mencapai tujuan pendidikannya, misal wajib pramuka, wajib kemah, wajib upacara, dan lain-lain. Paket lengkapnya ada di Pesantren. Kenapa disebut paket lengkap? Karena di Pesantren-lah santri akan menjalani rutinitas pribadinya seorang diri, tanpa orangtua, tanpa khadimat, dan tanpa fasilitas rumah. Anak-anak kita akan langsung berinteraksi dengan sesamanya, dengan kakak tingkatnya, dengan ustadznya, dengan kyainya, sehingga secara langsung anak-anak kita akan menyesuaikan diri dengan kondisi Pesantren.
Tentu tidak mudah bergaul dengan orang baru, dengan lingkungan baru, dengan fasilitas yang terbatas, makanan pondok, fasilitas pondok, pelajaran pondok, namun jika anak-anak kita tetap bertahan melewati masa pendidikan Pesantren yang ada, maka insyaallah anak kita sudah teruji memilliki kecerdasan daya juang.
Sesering – seringnya berlatih, maka petinju pun harus bertanding untuk mengetahui kemampuannya. Maka Pesantren adalah sarana latihan sekaligus bertanding bagi para santri. Di sebut latihan, karena memang di Pesantren santri masih diperhatikan orang para ustadznya, makannya pun sudah disediakan, seluruh sarananya sudah disiapkan, tinggal santri saja yang berusaha berjuang memenuhi seluruh kebutuhannya di Pesantren. Jika saat pagi tidak kebagian makan, maka dia harus berusaha di makan siang tidak kehabisan lagi. Jika mandi jam 6.30 ketelatan, maka esok hari harus berusaha mandi agar tidak jadi kesiangan. Jika hari ini dapat hukuman terlambat, bagaimana besok tidak terlambat lagi.
Maka, bagi seluruh orangtua, sangat boleh memberikan fasilitas pada anak-anak kita, namun jangan lupa beri mereka juga Kecerdasan Daya Juang (AQ), agar kedepan anak-anak kita pun bisa mewujudkan cita-citanya walaupun rintangan menghadang.
Ditulis oleh, Rizki Aminullah, Kepala Litbang Daqu.