Gubernur BI dan Mendikbud Sambangi Daarul Qur’an

0
37

Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo dan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia (Mendikbud), Muhadjir Effendy, mengunjungi Pondok Pesantren Tahfizh Daarul Qur’an, Sabtu (26/5/2018). Pada kesempatan ini keduanya memberikan wejangan untuk para santri.
Kedatangan keduanya disambut langsung oleh KH. Yusuf Mansur, selaku pendiri Daarul Qur’an dan ustad Ahmad Jamil serta ustad Tarmizi Ashidiq, ketua Daarul Qur’an. Kedatangan Perry dan Muhadjir merupakan dalam rangka silaturahim dengan keluarga besar Daarul Qur’an. Yusuf Mansur menyebut kedatangan keduanya ini sebagai “berkah” bagi Daarul Qur’an.
“Jelang kepulangan santri, kita kedatangan dua tokoh nasional. Insya Allah ini akan menambah semangat bagi pimpinan, guru, assatidz dan juga para santri” ujarnya.

Keduanya pun diajak melihat sarana dan fasilitas yang ada di pesantren. Dengan berjalan kaki, Yusuf Mansur mengajak Perry melihat ragam kegiatan santri.
Di sela-sela mengunjungi Pusat Pengkaderan Guru Penghafal Al Qur’an yang berada di sebelah Masjid Nabawi, Perry sempat berseloroh soal kelas untuk dirinya.

“Enggak ada nih kelas menghafal bagi Gubernur BI,” yang disambut gelak tawa hadirin yang mengiringi.
Dalam kesempatan tersebut Perry sempat menguji hafalan salah satu santri asal Medan, Sumatera Utara. Perry pun mengaku iri dengan para santri yang dalam usia muda sudah pandai menghafal Alquran.

Pada kesempatan tersebut, pria kelahiran Sukoharjo ini memberikan wejangan untuk para santri.
“Jangan berhenti menghafal serta mengkajinya. Di dalam Alquran sudah ada materi dasar tentang segala ilmu,” ungkap Perry
Gubernur BI yang baru saja dilantik ini juga berpesan agar para santri tetap mendoakan para pemimpin, guru, dan orang tua. Karena menurutnya, doa para penghafal Alquran, lebih mudah diterima.

“Terima kasih atas doanya. Saya mohon untuk terus didoakan agar bisa mengemban amanah ini dengan baik,” pungkas Perry.

Siapkan Diri Dengan Baik

Sementara itu Mendikbud, Muhadjir Effendy, berpesan kepada para santri untuk menyiapkan diri dengan baik. Karena dalam 40 tahun ke depan masa depan Indonesia ada di tangan para santri. Mengutip surat Ali Imron ayat 140, Muhadjir menerangkan ayat ini mengajarkan tentang sunatullah dalam hal pergantian kepemimpinan.

“Awalnya bangsa Yunani berkuasa lalu kemudian menyusul bangsa Romawi yang menguasai dua per tiga dunia. Kemudian juga berkuasa kekhalifan Utsmaniyah Turki yang juga menguasai dua per tiga dunia. Kemudian imperium Inggris dan sejak tahun 1945 hingga sekarang Amerika bisa disebut sebagai negara super power,” paparnya

Berkaca pada fenomena tersebut, Muhadjir berpesan kepada para santri untuk menyiapkan diri dengan sebaik-baiknya untuk bersiap, seandainya Indonesia yang penduduknya mayoritas beragama Islam diberi kesempatan untuk memimpin dunia.

“Insya Allah 40 tahun yang akan datang bisa jadi Anda yang akan memimpin Indonesia ini. Maka itu, hilangkan pikiran-pikiran negatif seperti pemikiran radikal atau teroris. Mari kita raih ini dengan pikiran-pikiran yang baik, pikiran yang positif. Bayangkan jika nanti ada presiden, menteri, dan gubernur BI yang hafal Alquran. Insyaallah Indonesia akan lebih kuat dan maju,” tegasnya.

[vc_media_grid grid_id=”vc_gid:1527484724860-76fc288c-1a8e-7″ include=”17617,17616,17622,17621,17620,17619,17618″]