Pada Kamis siang (20/10), bertepatan tanggal 24 Rabiul Awal, Pesantren Tahfizh Daarul Qur’an Tangerang menggelar Tabligh Akbar memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW.
Acara dimulai ba’da dzuhur di Masjid Nabawi, Pesantren Tangerang. Seluruh pimpinan Daqu menghadiri acara ini.
KH. Yusuf Mansur, KH. Ahmad Jamil selaku Pimpinan Daarul Qur’an Direkorat Pendidikan, Ustadz Tarmizi Ashidiq selalu Pimpinan Direktorat Ekonomi, Ustadz Anwar Sani selaku Pimpinan Direktorat Zakat dan Wakaf, serta KH Ahmad Kosasih selalu Dewan Syari’ah.
Acara ini juga terbuka untuk umum. Sehingga masyarakat sekitar, wali santri, dan para SDI pun turut memeriahkan Maulid baginda Rasul SAW ini.
Acara maulid ini diisi oleh Habib Ali bin Syekh Abu Bakar bin Salim. Selain itu, ada juga Habib Ahmad bin Ali dan KH Khoirul Hidayat.
Sambil menunggu kedatangan para tamu, Ayahanda KH Yusuf Mansur mengajak para hadirin untuk bershalawat diiringi alunan hadroh. Khidmad acara pun mulai terasa.
Sholawat berlangsung kurang lebih selama 40 menit. Tepat pukul 13.35 WIB, rombongan Habib Ali pun tiba.
Rombongan Habib Ali disambut oleh tim marching band Daarul Qur’an, Gemanadaqu, yang membawakan lantunan indah musik nasyid.
Kemudian beranjak naik ke masjid, Habib Ali dan rombongan kembali disambut para santri dengan iringan shalawat.
Tibalah waktunya acara utama. Dalam ceramahnya, Habib Ali bercerita tentang kota kelahiran beliau, Kota Tarim di Yaman, yang dikenal dengan tanah seribu wali.
Di Kota Tarim menjadi tempat lahirnya para keturunan langsung Rasulullah SAW, termasuk Habib Ali. Beliau sendiri merupakan keturunan ke-44.
“Maka kita harus mencintai Rasulullah SAW dengan menjalankan sunnahnya. Dan mentadabburi Al-Qur’an adalah salah satu amalan yang dicintai Rasulullah SAW,” terang Habib Ali berpesan pada para hadirin.
Sunnah-sunnah tersebut secara istiqomah dilakukan oleh para habaib sebagai keturunan Rasul SAW. Hal ini harus menjadi motivasi para hadirin, khususnya para santri Pesantren Daqu, untuk mencintai Rasulullah SAW.
“Dengan kita menekuni dan kentadabburi Al-Qur’an, Insya Allah kelak syafaat Rasulullah SAW di padang masyhar akan kita dapat,” jelas Habib Ali.
Kedatangan Habib Ali menjadi keberkahan tersendiri khususnya bagi Pesantren Daqu. Dari beliau kita banyak belajar mencitai baginda nabi. Dari beliau pula sanad menjadi pokok penting dalam mencintai nabi.
Karena itu, di Pesantren Daqu juga telah tersedia program sanad Al-Qur’an yang bacaannya tersambung hingga Rasulullah SAW. Dengan begitu, insya Allah, keberkahan selalu meliputi para penghafal kalamullah ini.