Adalah Nila Wulandari santriwati angkatan pertama program takhassus Cikarang yang berhasil menyelesaikan hafalan dibandingkan teman-temannya. Dalam waktu 4 bulan Nila merampungkan hafalan 30 juz
Datang ke program takhassus Cikarang, Nila membawa bekal hafalan berjumlah 3 juz yakni juz 30, 1 dan 2. Hafalan tersebut ia dapatkan selama ia mengaji di rumah tahfizh Abdul Halim, Probolinggo saat ia masih duduk di bangku madrasah tsanawiyah.
Lewat program takhassus Nila fokus untuk menghafalkan Al Qur’an. “Disini nyaman rasanya” ujar Nila mengisahkan pengalamannya di program takhassus ini.
Untuk memotivasi menghafal Al-Qur’an, Nila membuat lomba bersama temannya, “awalnya sih yaa iseng-iseng aja, tapi lama kalamaan jadi gregetan juga, akhirnya alhamdulillah bisa selesai duluan, hehee… ”
Selain berhasil menyelesaikan hafalan Al-Qur’an, Nila juga mendapatkan hadiah dari kawannya. Selain itu ia juga tercatat sebagai santri pertama yang hafal diangkatannya.
Suasana yang akrab dan kekeluargaan menjadi salah satu mengapa santri begitu semangat dalam menghafal Al-Qur’an. Hal tersebut diakui oleh Kurniawati Wardah, Ketua OSDAQU Takhassus Cikarang.
“Saya rasa disini emang nyaman banget, ustadzahnya baik-baik, temannya asyik-asyik, beda banget deh gak kaya sekolah-sekolah luar. Disini dapet banget rasa temenannya, serasa keluarga sendiri” ujarnya.
Suasana kekeluargaan itulah yang membuat Mufidati Nufus (13), santri asa Serang, dapat menyelesaikan hafalan hanya dalam waktu 4 bulan. Ia memiliki cara yang berbeda dengan Nila dalam menghafal Al-Qur’an.
Bagi Nufus kunci untuk menghafal ada 3 poin yakni: 1. Selalu semangat dan berusaha 2. Banyak berdo’a kepada Allah SWT sang pemilik mukjizat dan juga 3. Jangan sombong. “ Juga jangan berbangga diri kita sudah bisa menghafal Al Qur’an namun teruslah memantapkan hafalan kita” tambahnya.
Mufidati Nufus menjadi inspirasi untuk teman-temannya dan juga prestasinya dan semangatnya diakui oleh ustadzah pembimbingnya.
Ustadzah Umi Fasihah selalu berpesan untuk santriwati takhassus cikarang yang kini berjumlah 64 “Husnul Katimah dari pesantren itu ilman khuluqan wa adaban, yakni ilmu, sopan santun dan akhlak” begitu nasehatnya untuk santri wati takhassus cikarang.
ikut menyimak beritanya
baraokallah ya, semoga biosa mengamalkan dalam kehidupan sehari2. aamiin