Tahun 2012 pertama kali Syeikh Muhammad Jabeer datang ke Indonesia. Saat itu ia bertugas mengajar tahfizh di Pondok Pesantren Tahfizh Daarul Qur’an, Ketapang, Tangerang. Dirinya pun langsung jatuh cinta pada tanah Indonesia. Pada tahun 2013 ia mendawamkan untuk berdakwah Alqur’an ke seluruh Indonesia lewat yayasan Ali Jaber Foundation.
Lama berdakwah di Indonesia, ulama yang masih keturunan Imam Masjid Nabawi Syeikh Ali Jabir, tidak dapat melupakan ponpes tahfizh Daqu. Untuk menghilangkan kerinduan sekaligus silaturahmi, beliau kembali mendatangi ponpes yang didirikan oleh KH. Yusuf Mansur ini, Senin, 12 November 2018.
Dalam lawatan kali ini, syeikh yang sudah mahir berbahasa Indonesia ini, menyempatkan menjadi imam sholat Isya di Masjid Nabawi. Selepas sholat beliau melanjutkan tausiah bertema ‘Dengan Hafalan AlQuran Naik Kelas Gak Pake Lama.’
“Kita butuh satu tahun buat naik kelas lewat pendidikan formal, Tapi di Surga kita bisa naik level setiap hari. Karena setiap hari level hafalan kita naik” ujarnya.
Beliau pun mengutip hadits
“Dari Mahmud bin Ghailan dari Abu Daud Al-Hafari dan Abu Nu’aim dari Sufyan dari ‘Ashim bin Abi An-Najud dari Zir dari Abdullah bin ‘Amr dari Nabi Muhammad saw. bersabda: Dikatakan kepada ahli Al-Qur’an: “Bacalah, naiklah dan tartilkanlah sebagaimana kamu membaca Al-Qur’an dengan tartil sewaktu di dunia. Karena sesungguhnya kedudukanmu terdapat pada ayat terakhir yang kamu baca dari Al-Qur’an”. (HR. Tirmidzi).
Hadits ini beliau talqinkan ke santri-santri dan menerangkan secara detail. Tidak lupa beliau mengulang-ulang hadits tersebut untuk memastikan seluruh santri hafal dan paham.
“Dikisahkan di disurga ada 100 tingkat yang mana setiap tingkat dengan tingkat lainya jaraknya bisa antara langit dan bumi” tambahnya.
Aisyah RA, beliau menambahkan, mengatakan ‘Inna adada darojatil jannah ka adadi ayatil quran’ yang berarti sesungguhnya jumlah derajat dalam alquran sebanyak jumlah ayatnya.
“Maka disimpulkan yang hafal 30 juz posisi di surga adalah posisi tertinggi nanti” tambahnya.
Diakhir sesi Syeikh Muhammad meminta salah satu santri untuk maju. Yasser kelas 12 pun maju dan dengan mudah serta lancar menirukan keterangan Syeikh Muhammad, yang mengundang deak kagum dan tepuk tangan.
Sebelum menutup syeikh berpesan agar santri juga semangat belajar bahasa Arab, “Saya saja bisa dan lancar berbahasa Indonesia, mestinya para santri juga mudah menguasai Bahasa Arab. Karena nanti akan merasakan indahnya membaca Alquran saat sholat lantaran faham maknanya” jelasnya