Ketika Santri Belajar Demokrasi

0
28

Di pesantren para santri tidak melulu belajar soal ilmu-ilmu keislaman dan juga menghafal Alquran. Para santri juga dikenalkan dengan beberapa sistem sosial yang nantinya bisa mereka terapkan saat keluar dari pondok. Lewat pemilihan ketua Organisasi Santri Daarul Qur’an (Osdaqu) para santri Daarul Qur’an Muadalah Cariu belajar tentang praktik demokrasi.

Pemilihan ketua Osdaqu digelar layaknya pemilihan calon presiden. Tahapannya dari mulai pencarian calon kandidat, kampanye para calon, debat kandidat, pemilihan dan lainnya. Oiya, kegiatan ini berlangsung setiap tahun agar para santri tiap angkatan dapat merasakan menjadi pengurus Osdaqu.

Kegiatan pemilihan ketua Osdaqu ini digelar pada tanggal 20-21 Januari 2022. Acara berlangsung seru karena diisi bermacam kegiatan.  Mulai dari debat para kandidat, laporan pertanggung jawaban hinggga serah terima amanah dari pengurus lama ke pengurus baru.

Tepuk tangan pun menggema di ruang acara karna setiap kandidat akan memaparkan visi dan misi mereka di depan semua orang secara satu persatu. Program mereka pun beragam mulai dari menghidupkan sunah pondok hingga menghilangkan budaya gosob menggosob sandal. Program yang terdengar sederhana tapi sangat layak diapresiasi.

Dari setiap proses ini yang paling ditunggu adalah proses pemilihan. Tahun ini ada 7 kandidat yang terdiri dari Abdullah Hamid, Yogi Permana, Nazril Ramadhan, Syahrul Ibrahim, Arbab Alyaqzah, Faskal Syaiful dan Afrizal Lubis. Saat proses penghitungan para simpatisan masing-masing calon berteriak riuh saat nama calonnya disebut. Hingga akhirnya semua kertas suara selesai dihitung, Abdullah Hamid Fawaz dan Muhammad Afrizal Lubis terpilih sebagai dan wakil OSDAQU diperiode 2022-2023. Yang menarik keduanya berasal dari Sumatera, Fawaz dari Palembang sementara itu Afrizal dari Medan.

Setelah proses pemilihan selesai dilanjutkan dengan pembacaan laporan pertanggung jawaban (LPJ) oleh pengurus lama. Satu persatu para pengurus lama maju dan membacakan hasil pertanggungjawabannya selama mereka menjabat. Laporan yang dibacakan beragam mulai dari aset hingga ketotal poin pelanggaran.

Pembacaan LPJ selesai kegiatan dilanjutkan dengan serah terima amanat dari pengurus lama kepengurus baru. Kegiatan ini berlangsung khidmat karena pembacaan sumpah bagi pengurus baru.  setelah sumpah itu dibacakan maka berlanjut acara evaluasi yang dipimpin oleh ust.Andri Syaputra yang mana evaluasi tersebut dilakukan untuk kebaikan dan pembenahan kedepannya dari masalah pengurus lama kepengurus baru dan setelah evaluasi dibacakan maka acara pun ditutup dengan doa bersama.

Oleh: Nur Taufik Al-Ghifari, Santri Pesantren Daqu Al-Jannah Cariu, Kelas 5 (11 SMA).