Suasana pagi hari yang cerah di daerah Nagrog, Kampung Ciwaru, Kabupaten Bandung, Sabtu (25/6) mewarnai khidmatnya acara Khutbatul Wada para santri Pesantren Tahfizh Daarul Qur’an Bandung. Acara terdiri dari tasyakuran, wisuda purna sekaligus wisuda tahfizh santri Pesantren Daqu Bandung. Sebanyak 8 santri putra dan 11 santri putri serta 8 santri putra dan 7 santriwati Tahfizh Camp ikut serta dalam acara ini.
Acara digelar di lapangan pesantren. Para pimpinan Daarul Qur’an turut hadir. Ustadz Anwar Sani selaku Pimpinan Daqu Direktorat Zakat dan Wakaf. Kemudian ada Ustadz Tarmizi Ashidiq selaku Pimpinan Direktorat Ekonomi. Khutbatul Wada ini juga disaksikan langsung oleh Dr. Zaid bin Ali Al-Ghayli selaku ketua Markaz Tahfizh Daarul Qur’an.
Selain itu Ustadz Hendy Irawan Saleh selaku pengasuh juga menyaksikan momen bahagia ini. Beliau didampingi Ust Kosasih, M.Pd selaku Kepala Sekolah SMA, Ust Ahmad Fauzi, M.Pd selaku Kepala Sekolah SMP, Ust Syafii Damanhuri, MA selaku Kepala Kepengasuhan, Bapak Dodi Pengawas Pembina SMP Daarul Qur’an Bandung, Bapak H. Ir. Budi Fadillah sebagai Supervisor Pesantren Daqu Bandung, dan Ketua Komite Sekolah Bapak Yanyan Budhiana, ST.
Sambutan pertama disampaikan Bunda dari Ananda Hilman. Selanjutnya Pengawas Pembina Pesantren Daqu Bandung, Bapak Dodi berpesan mengutip ayat Al-Baqoroh tentang bersyukur. Lainsyakartum laazidannakum…
“Bentuk kegiatan ini adalah bentuk tasyakur kita kepada Allah SWT. Semoga ilmu yang didapatkan mendapatkan barokah. Dan mengingatkan bahwa semua aktivitas harus diawali dengan berdo’a, Sungguh-sungguhlah saat belajar dan utamakan shalat,” tutur Bapak Dodi.
Pada kesempatan sambutannya, Pengasuh Pesantren Daqu Bandung, Ustadz Hendy, menyampaikan pentingnya dukungan dalam menimba ilmu. Selain itu para santri juga harus bertabarruk kepada ahli ilmu.
“Kalian juga harus cepat beradaptasi dengan keadaan sekitar nanti setelah lulus. Seperti bagaimana sauri tauladan alam, Rasulullun SAW, mampu beradaptasi dalam menerima wahyu pertama,” terang Ustadz Hendy.
Selanjutnya Pimpinan Daarul Qur’an bergantian menyampaikan pesannya. Diawali oleh Ustadz Anwar Sani. Beliau beramanat, “Delegasikan diri kalian pada bidang yang akan memberi manfaaat apapun perannya dalam kehidupan sehari-hari. Kemudian sebagai ahli Al-Qur’an adalah sebuah keharusan. Tulis strategi menghafal Al-Qur’an. Maka ketika orang membacanya akan mengalir terus pahala yang didapatkan.”
Sementara itu, Ustadz Tarmizi berpesan agar para santri menuliskan cita-cita dan impian. Seperti tema dalam acara ini, yaitu “Menyongsong Masa Depan Bersama Al-Qur’an”.
“Insan daqu harus punya semangat dan berpikirlah setinggi-tingginya,” jelasnya.
Dalam momen ini juga dilaporkan prestasi para santri. Beberapa kategori dibacakan di hadapan hadirin termasuk para wali santri. Prestasi tersebut yakni peraih SKHUS terbaik, Resume terbaik, serta Mutqin 10 Juz sebagai target pesantren.
Sementara itu, santri Tahfizh Camp yang juga merayakan kelulusan ini, tak ketinggalan diberikan penghargaan pada kategori lulusan terbaik santri putra dan putri. Aulia Akbar berhasil menyabet gelar kategori santri putra. Sementara Najma Aulia diumumkan sebagai santi putri terbaik.
Dalam acara ini, Pembina Daarul Qur’an, KH Yusuf Mansur, juga Pimpinan Direktrat Pendidikan, KH Ahmad Jamil berhalangan menghadiri acara. Namun, keduanya menyiapkan kado spesial melalui sebuah video yang diputar di layar.
Kiyai Ahmad Jamil, dalam sambutan di video tersebut, menyampaikan bahwa kita harus bersyukur menjadi penghafal Al-Qur’an. Karena tidak semua orang bisa menjadi penghafal Al-Qur’an.
“Itulah cara Allah untuk menjaga Al-Qur’an. Ketika kita menjaga Al-Qur’an, sama juga kita mengamalkan Al-Qur’an. Al-Qur’an harus menjadi Way of Life kita semua,” tukas Kyai Jamil.
Dan Terakhir KH Yusuf Mansur menyampaikan motivasinya untuk para santri sekaligus mendoakan bisa berkuliah ke tempat yang diinginkan, dalam dan luar negeri. Seperti di Yordania, Mesir, Turki, Tunisia, Qatar, Eropa dan seluruh dunia. (AR)