Madrasah Itu Bernama Ibu

0
36

Khodijah, wanita istimewa yang sukses di luar, tetapi juga tetap bertangggung jawab di rumah dan berperan untuk anak-anaknya.

Hajar ibunda Ismail, ibu yang tawakal dengan keyakinan yang kuat dan tak pernah menyerah.

Ibu Sufyan ats Tsaury; ibu yang sholehah, ibu yang mendidik dan menginfakkan waktu untuk membimbing anaknya.

Ibu Imam Malik bin Anas; ibu sholehah yang selalu memotivasi anaknya untuk menuntut ilmu.

Ibu Imam asy Syafi’i ; seorang ibu yang cerdas dan pelajar ilmu agama, yang tidak melupakan pendidikan anaknya meski dalam keterbatasan materi.

Ibu Imam Al Bukhori; seorang ibu yang mendidik dengan pendidikan terbaik, mengurus keperluan, mendoakannya serta memotivasi untuk belajar dan berbuat baik.

Ibu Sultan Muhammad Al Fatih; mendidik anaknya di waktu berkah pagi hari. Dia tidak membiarkan anaknya terbiasa dengan tidur di waktu pagi. Ia lakukan sesuatu yang menarik perhatian sang anak. Memotivasinya dengan sesuatu yang besar dengan dasar agama dan kasih sayang.

Untukmu yang akan menjadi seorang ibu, belajarlah menjadi ibu yang sholihah dan cerdas. Belajar untuk menjadi motivator, psikolog dan inspirator handal untuk anak-anak.

Bagimu yang sudah siap dan ingin menjadi seorang ibu, tapi Allah belum berkehendak, jangan bersedih. Mungkin, kamu belum bisa menjadi ibu dan mendidik anak-anak biologismu, tapi kamu bisa menjadi ibu serta mendidik anak-anak ideologis mu.

Sejatinya perempuan mempunyai nurani dan peran seorang ibu. Ibu adalah madrosatul uula untuk seorang anak karena ibu memiliki peran edukasi, motivator, inspirasi serta dedikasi. Ibu adalah pangkal segala ilmu, jika kita mempersiapkannya, sesungguhnya kita telah mempersiapkan generasi yang tangguh. Ibu yang cerdas dan beriman, mengetahui akan tugas mulia yang di embannya guna melahirkan anak-anak yang tangguh yang siap merubah realitas buruk menjadi baik.

Selamat Hari Ibu

Ditulis oleh: Miss Lillah, Guru SD Fullday Daarul Qur’an Ketapang, Tangerang.