Usai santri kelas 11 yang tergabung dalam pengurus Organisasi Santri Daarul Qur’an (Osdaqu) melakukan silaturahim ke Pesantren Darussalam Gontor 17 februari lalu, kini giliran mahasiswa Universitas Daarussalam (UNIDA) Gontor berkunjung ke Pesantren Daarul Qur’an, Ketapang, Tangerang, Selasa (27/2).
Selain melakukan silaturahim, kedatangan 60 mahasiswa Fakultas Tarbiyah Islamiah Unida ini juga untuk belajar ilmu Al-Qur’an di Pesantren Daqu.
Ustad Ahmad Jamil, Ketua Daarul Qur’an, yang menyambut langsung mahasiswa Unida ini mengatakan kini saatnya intelektual muda Islam tampil kepermukaan. Menurutnya para pemuda Islam ikut kontribusi untuk kemajuan peradaban Islam di Indonesia.
“kita harus show, bukan jamannya duh ini riya, takut riya’ tunjukkan pada dunia ini loh Islam, punya prestasi, islam itu baik, islam itu berkontribusi untuk peradaban saat ini” ujarnya.
Kemudian ustadz Jamil berkisah tentang sistem pesantren di Daarul Qur’an juga program-
program sosial lain seperti Rumah Tahfizh, dan Qur’an Call yang di gagas oleh PPPA Daarul Qur’an.
Sementara itu ustad Slamet Ibn Syam, Pengasuh Ponpes Daqu, berpesan agar sebagai muslim kita harus belajar bahasa Arab agar dapat memahami Al-Qur’an dengan baik.
“Kita muslim harus belajar bahasa Arab, sebab itu bahasa Al Qur’an” ustadz Slamet menambahkan.
Berbincang seputar tahfizh, ustadz Halimi dari Biro Tahfizh Daqu, kemudian menjelaskan beberapa sistem yang di terapkan untuk tahfizh di Daarul Qur’an.
“Disini Alhamdulillah setiap kegiatan ada tahfizhnya dari TK, SD, SMP, SMA, hingga Perguruan Tinggi, dan di SDM nya pun wajib menghafalkan Al-Qur’an”.
Setelah itu para mahasiswa diajak untuk melihat langsung Pusat Pengakderan Guru Al-Quran dan Ijazah Sanad dan berdiskusi langsung dengan Prof.Dr. Zaid bin Ali Al-Ghayli selaku Pembina Markaz.