Bagi seorang muslim ujian itu bukanlah beban, sebaliknya ujian itu adalah sarana mengukur diri kita. Hal tersebut disampaikan oleh ustad Ahmad Slamet Ibnu Syam saat menjadi pembina upacara dalam pembukaan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) bagi santri kelas 12 di pondok pesantren tahfizh Daarul Qur’an, Ketapang, Tangerang, Senin (9/4).
“Lewat ujian kita tahu sejauhmana hasil dari yang kita pelajari selama ini. Apakah kita menjadi pribadi yang jujur atau sebaliknya” ujar ustad Slamet.
Beliau juga berpesan kepada para santri dalam empat hari kedepan untuk terus meningkatkan ketakwaan kepada Allah swt, agar ujian yang dihadapi bisa berjalan dengan baik. Ustad Slamet pun mengutip sura Al-Hasyr ayat 18 yang berarti,
“Wahai orang-orang yang beriman! Bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap orang memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat), dan bertakwalah kepada Allah. Sungguh, Allah Mahateliti terhadap apa yang kamu kerjakan”
Ayat ini, menurut ustad Slamet, harus menjadi panduan setiap muslim dalam segala kegiatan, agar selalu menyiapkan yang terbaik untuk sesuatu di depan. Insya Allah jika ayat ini diresapi dengan baik maka kita akan siap dengan segala ujian yang ada.
“Sekali lagi kita harus menjadi the winner, dimana salah satu sifat sang pemenang ia akan selalu berlatih, berlatih serta belajar dan belajar. Jangan menjadi the looser atau pecundang” tambahnya.
Ustad Slamet pun yakin santri Daqu sudah menyiapkan segala sesuatu sejak dari awal dan Insya Allah ujian ini tidak akan menjadi masalah.
“Intinya percaya pada diri sendiri jangan mudah percaya pada kawan sebelah. Dengan doa dan usaha yang dilakukan insya Allah, kalian (santri) bisa melewati ujian ini dan menjadi yang terbaik” tambahnya.