Pesantren Tahfizh Daarul Qur’an Al-Jannah Cariu, Kab. Bogor merupakan pesantren di bawah naungan Yayasan Al-Jannah Darussalam dan Daarul Qur’an Nusantara yang berdiri pada tanggal 21 juli 2009. Bunda-bunda yang kala itu merupakan kelompok ibu-ibu pengajian memiliki cita-cita besar membangun pesantren tanpa biaya. Sampai akhirnya berdirilah pondok ini.
13 tahun berlalu. Kini Pesantren Daqu Al-Jannah Cariu mulai beranjak remaja. Berbagai lika-liku dan pencapaian telah dilewati. Saatnya merayakan hari lahir pondok kita tercinta ini.
Peringatan milad dilakukan dua hari sebelum acara puncak digelar. Banyak acara seru nan beragam. Mulai lomba-lomba di outdoor seperti ekor naga dan memasukan air ke dalam galon, hingga lomba cerdas cermat dan pidato tiga bahasa yang diadakan di Masjid Jami Daarul Qur’an Al-Jannah di malam sebelum acara inti dimulai.
Sampailah di acara puncak yang tepat diadakan di tanggal kelahiran Pesantren Daqu Al-Jannah Cariu, yakni Kamis, 21 Juli 2022, di lapangan pesantren. Pengurus Yayasan Al-Jannah Darussalam yang biasa kami sebut bunda-bunda pun hadir. Tak ketinggalan juga para pimpinan Daarul Qur’an. Pimpinan Daqu Direktorat Pendidikan, KH Ahmad Jamil serta Pimpinan Daqu Direktorat Zakat dan Wakaf, Ustadz Anwar Sani menemani para santri di hari lahir pondok mereka ini.
Tim hadroh pesantren membuka acara dengan membawakan berbagai sholawat. Acara kemudian memasuki agenda penyelesaian tasmi’ Al-Qur’an 30 juz oleh tiga orang santri pengabdian. Acara ini dipimpin oleh Ustadz Asnal Ma’arif selaku Kepala Tahfizh Pesantren Daqu Al-Jannah Cariu.
Tak kenal maka tak sayang. Bertahun-tahun mondok seorang santri harus mengetahui sejarah pondoknya. Karena itu, agenda selanjutnya adalah pemutaran film sejarah pendirian Pesantren Daqu Al-Jannah Cariu.
Dengan pemutaran film ini, diharapkan para santri semakin mencintai pondoknya serta menjadi motivasi untuk sama-sama membangun dan merawat tempat berkhidmad mereka ini. Dijelaskan Bunda Khodijah, salah satu pengurus Yayasan Al-Jannah Darussalam, “pesantren ini berdiri bermodalkan tekad lillahita’ala dengan budget pertama hanya lima juta rupiah pada tahun 2006,” terang beliau sedikit menjelaskan kisah pendirian Pesantren Daqu Al-Jannah.
Tepuk tangan meriah bergema usai Bunda Khodijah menyelesaikan sambutannya. Melalui film dan penjelasan singkat Bunda Khodijah, santri pun semakin sadar pentingnya sebuah sejarah. Dengan begitu mereka bisa menghargai nilai-nilai yang ditanamkan dan merasa nyaman kala berada di pondok.
Sementara itu, Kyai Jamil terus bersyukur atas apa yang telah dicapai Pesantren Daqu Al-Jannah Cariu. Karena kata beliau, Pesantren Daqu Al-Jannah Cariu menjadi satu-satunya pondok di lingkungan Daarul Qur’an di luar program takhassus yang minim bayar bahkan gratis dengan kualitas yang terus ditingkatkan.
Apalagi saat ini Pesantren Daqu Al-Jannah Cariu menjalankan program muadalah yang ijazahnya diakui perguruan tinggi nasional dan internasional. Bahkan, Universitas Al-Azhar Kairo, Mesir pun bersedia menampung lulusan Pesantren Daqu Al-Jannah Cariu untuk menuntut ilmu di sana.
“Semoga dengan hadirnya kita, keluarga besar Pesantren Tahfizh Daarul Qur’an di manapun berada, tetap menjadi lembaga tahfizh terbaik yang terus melahirkan generasi Qur’ani penerus bangsa,” tutup Kyai Jamil.
Oleh: Nur Taufik Al-Ghifari, Santri Pesantren Daqu AL-Jannah Cariu kelas 6 (setara 12 SMA)