Dua tangan kecil Fauzan sibuk membawa baki berisi tahu gejrot yang sudah dikemas dalam kemasan plastik. Matanya celingak-celinguk mencari sesuatu. Begitu sudah menemukan apa yang dicari ia langsung menghampiri sambil berkata, “ayo ustadz dibeli, hasilnya buat sedekah nasional loh.”
Pagi itu, Rabu (26/4), Fauzan dan kawan-kawan menggelar beraneka dagangan dalam rangka kegiatan “Shigor Business Expo 2017” Pesantren Shigor Daarul Qur’an, Ketapang, Tangerang. Kegiatan yang digelar setiap tahunnya ini menjadi salah satu pembelajaran bagi santri dalam membangun jiwa enterpreneurship sekaligus membangun jiwa mandiri.
“Kegiatan ini selalu kita gelar setiap tahunnya. Kami pesantren memberikan modal lalu diolah oleh para ustadzah dan wali murid untuk selanjutnya menjadi tugas santri memasarkan kepada siapa saja di lingkungan pesantren” ujar ustadz Muhajirin Abdul Qodir, Pengasuh Pondok Pesantren Shigor.
Fauzan yang baru duduk di kelas 1 pun tanpa rasa malu menghampiri siapa saja untuk mejajakan dagangannya. “Enak. seru” ujarnya sambil tertawa saat ditanya asyiknya berdagang.
“Uangnya banyak untuk besok sedekah” ujarnya lagi sambil tersenyum kecil.
Selain untuk membangun jiwa enterpreneurship kegiatan ini juga untuk melatih sikap ikhlas pada para santri sejak dini.
“Mereka mengumpulkan uang lalu esoknya (27 April) akan diberikan semua baik modal maupun hasil penjualan dalam kegiatan sedekah nasional” ujar ustadz Muhajirin.
Sebagaimana diketahui pada tanggal 27 April diperingati oleh keluarga besar Daarul Qur’an dan kaum muslim lainnya sebagai Hari Gerakan Sedekah Nasional. Pengurus, assatidz, staf dan santri akan berkumpul untuk memberikan sedekah terbaiknya.
Lain lagi dengan Azzam, santri kelas 2, yang mengaku sudah menjual sebanyak 32 bungkus tahu gejrot. Dengan semangat ia menghampiri ruangan demi ruangan guru dan staf lainnya untuk menawarkan dagangan.
“Kami mau sedekah yang banyak jadi harus banyak hasil jualannya” ujar Azzam.
Kegiatan ini pun mendapat apresiasi positif dari ustadz Ahmad Jamil, Ketua Daarul Qur’an bidang pendidikan, yang melihat langsung aktivitas para santri. Dengan menggendong putrinya yang baru berusia satu bulan beliau pun ikutan membeli barang dagangan para santri.
“Ini kegiatan yang positif sekaligus menjadi spirit Daqu yang ingin menghasilkan santri dengan jiwa enterpreneur yang tinggi” ujarnya.
Ia juga mengatakan kegiatan ini selain melatih keihklasan para santri juga akan melatih sikap jujur.