Muhammad Fikran Ramli atau yang kerap dipanggil Fikran baru saja menyabet Juara I Musabaqah Hifzil QUr’an (MHQ) Nasional Pesantren Daarul Qur’an ke-VII Kategori Nadzom Jazari yang berlangsung beberapa waktu lalu di Solo, Jawa Tengah. Putra dari Muhammad Syukri Ramli dan Rina Hidayati yang kini tengah duduk di bangku kelas XII SMA Daarul Qur’an (Daqu) Ketapang, Tangerang, ini ternyata punya segudang prestasi.
Berbagai penghargaan berhasil diraih oleh pemuda kelahiran Jakarta ini. Dirinya telah mengikuti lomba MHQ tahunan Pesantren Daarul Qur’an sejak tahun 2015. Dalam setiap perlombaan yang Fikran ikuti hampir selalu membawa pulang piala. Sebelumnya Fikran menyabet Juara I MHQ N Pesantren Daarul Qur’an Kategori 10 juz pada tahun 2015 di Semarang, Juara I MFQ N di Lampung pada tahun 2016, Juara I MHQ N Pesantren Daarul Qur’an Kategori Qiro’ah Sab’ah tahun 2017 di Bandung, dan masih banyak lagi. Selain prestasinya dalam perlombaan, Fikran juga menjadi santri teladan dengan hafalan 30 juz yang pada semester depan akan menerima sanad atas hafalan 30 juz dari Syaikh Abdullah As Syajarah.
Fikran mengawali setoran hafalannya dari Q.S. At-Torik saat dirinya masih kecil kepada ibunya sendiri. Kemudian dilanjutkan pada saat dirinya duduk di bangku sekolah dasar hingga mendapat hafalan 1,5 juz. Hafalan tersebut ia lanjutkan pada saat dirinya di SMP Daqu School Ketapang dan berhasil menuntaskan hafalannya pada saat duduk di bangku kelas IX. Setelahnya Fikran terus melanjutkan muraja’ah mutkin hingga akan mendapatkan sanad di bangku kelas XII nanti.
Awalnya Fikran termotivasi dengan tausiyah Ustad Yusuf Mansur yang berbicara tentang dream. Fikran juga ingin mewujudkan mimpi kedua orangtuanya yang ingin memiliki anak yang hafal Alquran. Remaja yang bercita-cita menjadi penasihat presiden ini berambisi ingin berperan seperti Prof. Dr. Ing. H. Bacharuddin Jusuf Habibie, Presiden ketiga Republik Indonesia, untuk itu Fikran bercita-cita untuk kuliah di Jerman selesai mondok nanti, “Kelas XII semester I ini mau lancarin hafalan dan semester II mau lancarain bahasa arab, dan setelahnya lanjut ingin studi di Jerman. Setiap kesempatan selalu saya ambil selama ada dukungan dari kedua orang tua, bismillahirrahmanirrahiim,” pungkasnya.
Ditulis Oleh :