Pada Jumat malam (2/6), para santri dan asatidz Pesantren Tahfizh Daarul Qur’an Tangerang berkumpul di Masjid An-Nabawi untuk menghadiri acara Pembekalan Santri yang dibawakan oleh Ayahanda Yusuf Mansur.
Acara ini diadakan dalam rangka memotivasi santri agar lebih semangat dalam menghadapi rangkaian PAS (Penilaian Akhir Semester) di keesokan harinya.
Rangkaian acara motivasi dari ayah Yusuf Mansur ini juga dihadiri gurunda KH Ahmad Jamil selaku Pimpinan Daarul Qur’an Direktorat Pendidikan.
Acara pun dimulai ba’da Maghrib, dibuka dengan pembacaan puisi berbahasa arab berjudul “Qad’an Shaha” (Ayah, Jangan Pernah Berhenti Menasehatiku) oleh 3 orang santri SMP yakni, Shadidah (kelas 9), Rasha (7), dan Riko (7).
Shadidah membacakan puisinya dalam bahasa Arab sementara kedua adik kelasnya, Rasha dan Riko, membaca artinya.
Aacara pun dilanjut dengan berdirinya Ayahanda Ustadz Yusuf di depan, siap untuk memberikan nasihat kepada seluruh santri.
Beliau membuka pesan malam itu dengan mengajak para santri untuk ikut membaca salah satu ayat dari surat An-Nisa yakni, ayat 174, yang berbunyi:
يٰٓاَيُّهَا النَّاسُ قَدْ جَاۤءَكُمْ بُرْهَانٌ مِّنْ رَّبِّكُمْ وَاَنْزَلْنَآ اِلَيْكُمْ نُوْرًا مُّبِيْنًا
Di dalam ayat ini, ada satu kosakata yang ingin Ayah Yusuf Tegaskan, yakni مُّبِيْنٌ (Mubiinun), yang artinya jelas. Yang dimaksud “Jelas” dalam ayat tersebut ialah Allah SWT.
Beliau menjelaskan bahwasanya jika kita nempel dengan yang “Jelas”, jika kita kerja dengan yang “Jelas”, jika kita datang, pergi, usaha, ikhtiar dengan cara-cara yang “Jelas”, kebaikan-kebaikan dan manfaat-manfaat yang “Jelas”, maka hidup kita nantinya akan ikut menjadi “Jelas”.
“Sehingga jika kita terus berhubungan dengan Allah SWT, terus berusaha, terus berbuat hal-hal yang disenangi oleh Allah SWT, maka nantinya kita akan mendapat masa depan yang dijamin oleh Allah SWT,” jelas Ayah Yusuf.
“Boleh jadi kita gak diterima di kota mana pun, ditolak kampus mana pun dan sebagainya, tapi kalo kita udah sama yang ‘Jelas’, udah pasti kok hidup kita jadi Jelas’,” lanjut nasihat beliau pada para santri.
Terakhir, Ayah Yusuf menutup acara dengan berpesan kepada seluruh santri agar terus mendekatkan diri mereka dengan Allah SWT.
“Jika kejelasan hubungan kita terhadap Allah SWT bisa ditulis dalam bentuk persen, maka jangan hanya memiliki nilai 0,1%, 0,5%, 1%,10%, 50%, tetapi harus unlimited percent. Kita harus mengejar derajat yang setinggi-tingginya di sisi Allah SWT,” terang beliau.
Sementara itu, PAS Pesantren Daqu digelar selama dua minggu, mulai 29 Mei 2023. PAS terdiri dari ujian tulis dan lisan.
Penulis: Ihsan Fadhil, Santri Pesantren Daqu Tangerang, Kelas 11.