Penyuluhan Covid-19 Santri Shigor Putra, Kita Harus Bersiap!

0
33

Antusiasme santri shigor putra dalam mengikuti penyuluhan covid-19 jadi pemandangan menarik pagi ini. Dokter Nawang yang didampingi dokter Emilda dari Rumah Sakit Annisa dengan ceria menjelaskan berbagai aspek tentang Covid 19 pada mereka. Para santri yang “petakilan” harus dihadapinya. Maklum saja, rata-rata para santri masih berusia di bawah 10 tahun. Namun, bukan berarti mereka tak beresiko terpapar, sehingga acara dibuat menyenangkan agar mereka bisa menyerap apa yang disampaikan dengan baik.

Acara digelar di gedung Adh-Dhuha lantai 6, Pesantren Tahfizh Daarul Qur’an Tangerang, Rabu (9/9/2020), yang dibagi dalam 3 sesi. Sesi 1 untuk santri kelas 1-3, sesi 2 kelas 4-6 dan terakhir di sesi 3 untuk kelas 6 yang berakhir pukul 12 siang. Hal itu untuk menghindari terjadinya kerumunan.

Dokter Nawang menjelaskan asal dan jenis serta indikasi ketika pasien terpapar virus ini. Dengan gaya penyampaian seorang guru, ia juga bercerita bagaimana ketika seseorang terpapar termasuk pencegahan dengan pola hidup sehat, menjaga jarak serta pemeriksaan yang dilakukan.

Penyuluhan termasuk penggunaan masker yang masih sering terjadi kesalahan dalam pemakaiannya. “Sebelum menggunakan masker harus cuci tangan”, terang dokter Nawang. “Kenapa kita gak boleh megang-megang depan masker? Karena kita gak tau kalau ngobrol sama orang dia tertular atau engga. (Kalau iya) otomatis di depan masker kita ada virus nih”, lanjutnya. Pengguna masker juga harus mencuci tangan setelah menggunakannya.

Namun, beda halnya dengan masker kain yang banyak beredar. Para santri pun lebih banyak menggunakan masker kain dengan desain kesukaan mereka ketimbang masker bedah yang memiliki desain “gitu-gitu” aja. Tak mengapa, asal perawatannya benar masker kain juga bisa mencegah penularan virus. “Kalau masker kain sebelum dicuci masukin ke plastik dulu karena itu benda yang berpotensi membawa virus”, terang dokter Nawang lagi.  

Biar lebih menarik, berbagai hadiah disediakan untuk para santri yang bisa menjawab pertanyaan dokter Nawang. Tak ayal, para santri berebut menjawabnya.

Pengetahuan tentang Covid-19 memang harus diketahui oleh masyarakat, dari anak-anak sampai dewasa. Mengingat, Indonesia telah menyentuh angka 200 ribu kasus positif terinfeksi.