Petualangan Dimulai | Daqu Camp 2017

0
27

Kabut lembut meyapa pagi di Buper Daqu Camp santri Pesantren Daqu yang telah bermalam mengalahkan fajar yang biasanya terbit lebih awal, semarak pagi ini di Buper Gunung Pancar riuh ramai adika pramuka berkumpul dan melaksanakan senam sehat di lapangan.

Udara dingin yang menyelimuti pagi ini harus di lawan, begitu semangat adika pramuka Pesantren Daqu, kemudian adika-adika bersedia memasak dan bersiap untuk mengisi perut sebagai bekal energi untuk petualangan di hari ke 2 Daqu Camp. Rencananya adika pramuka akan berpetualang di sekitar Buper.

Pluit di tiup pada pukul 9 tepat adika yang terlambat berkumpul di lapangan akan diberikan konsekuensi untuk diakhirkan pada giat tracking pagi ini, sesegera mungkin masing-masing sangga beromba menuju lapangan lengkap dengan seragam pramuka dan segala atribut ciri masing-masing sangga.

Kak Dicky Putra selaku pembina pramuka Pesantren Daqu gagah berdiri dan bersiap memberikan instruksi guna kelancaran kegiatan Tracking yang perkiraan akan banyak menguras tenaga. Dalam menyorot dan membakar semangat sebuah pertanyaan kemudian dilontarkan kepada adika pramuka Daqu.

“kalian pada tahu gak kenapa warna baju pramuka indonesia warna cokelat?!” begitu kemudian sahut kak Faqih salah satu pembina pramuka di hadapan seluruh peserta Daqu Camp. Kini adika pramuka terdiam dan salaing memandang satu sama lain. Kebingungan.

“warna baju pramuka Indonesia itu terinspirasi dari pakaian pahlawan zaman dahulu. Pakaian zaman dulu kan warnanya pada putih tuh, nah lama-kelamaan warnanya berubah jadi cokelat karena kecampur warna darah, tanah, keringet dan lain-lain. Jadi pramuka itu sangat menghargai jasa para pahlawan zaman dulu. Makanya warna pramuka Indonesia ditentuin nya warna cokelat”. Lanjut kak Faqih menjawab pertanyaanya yang tak dapat terjawab oleh adika pramuka Daqu.

Kini yel-yel yang akan menentukan siapa yang berhak untuk berangkat duluan dalam kegatan Tracking pagi ini, masing-masing sangga kemudian memberikan yel-yel terbaiknya supaya tidak menjadi kelompok pertama yang berangkat.

Dalam kegiatan Tracking ini adika pramuka akan menelusuri jalan setapak yang berkelok mengitari area Buper, dan kemudian akan menghadapi tantangan-tantangan di setiap pos yang akan dilewati selama perjalanan.

Masing-masing pos yang dijaga kakak pembina dan juga kakak OSDAQU, memiliki tantangan yang berbeda-beda, tantangan berupa ketangkasan, seperti ; menjaga api lilin hingga pos berikutnya, menghafal kata-kata rumit, mencari benda di semak-semak, hingga tantangan berupa keilmuan seperti ; melanjutkan ayat Al Qur’an, menjawab pertanyaan seputar pramuka, menyanyikan lagu nasional dan daerah hingga quiz pengetahuan umum. Kegitan tracking ini sangat baik untuk melatih kerja sama tim dan kekompakan juga mengasah kemampuan leadership santri-santri Pesantren Daqu. Canda tawa selama tracking hingga debat untuk menyelesaikan tantangan pos mewarnai masing-masing sangga, terkadang kesulitan tersebut yang akan melahirkan ide-ide kreatif yang tak terpikirkan sebelumnya.

Tak ada kesan lelah terlihat usai tracking hari ini, hingga malam harinya lanjut dengan kegiatan malam api unggun seperti biasa.
Giat api unggun ini turut di hadiri oleh Ust. Ahmad Jamil selaku ketua I Daarul Qur’an. usai melaksanakan upacara pembakaran api unggun resmi pramuka dengan pembacaan Dasa Dharma dan Tri Satya lengkap dengan bahasa arab dan bahasa ingrisnya. Malam api unggun ini lah banyak keterampilan dan keseian santri akan di tunjukkan.

Kali ini penampilan dibagi setiap grup penampilan, diantaranya: dance, berita gak nyambung, band, percussion, assemble, gado-gado martial art juga penampilan menarik lainnya seperti puisi musikal dan drama.
Tutup acara pada pukul 10 malam kemudian adika diharuskan beristirahat.

[vc_media_grid grid_id=”vc_gid:1512527594374-4cba62ee-2d46-5″ include=”15746,15747,15749,15751,15753,15754″]