Bagi mereka yang beriman, Alquran tidak hanya sekedar wahyu Allah swt yang diturunkan kepada Nabi Muhammad swt. Lebih Dari itu, Alquran merupakan obat hati dan senjata bagi mereka yang beriman. Hal tersebut diungkapkan oleh Prof. Dr. Luthfullah, dosen Universitas Ummul Qura Makkah, dalam kunjungannya ke pesantren tahfizh Daarul Qur’an, Sabtu (6/6).
Mengawali tausiyahnya, Syeikh Luthfullah menyatakan bersyukur diperjalankan ke Indonesia dan dapat mengunjungi Daarul Qur’an. Melihat ribuan santri yang memadati Masjid Nabawi, profesor di bidang akidah ini teringat pada masa kecilnya.
“Dulu waktu kecil saya dididik oleh orangtua saya agar benar-benar mempelajari Alquran. Belakangan saya bersyukur orangtua saya begitu keras menjaga pendidikan Alquran saya. Karena sebaik-baiknya ilmu adalah ilmu tentang Alquran” ujar Syeikh Luthfullah.
Alquran Nikmat Besar Bagi Manusia
Kepada para santri Syeikh Luthfullah menegaskan bahwa Alquran adalah nikmat terbesar manusia yang diberikan oleh Allah swt. Untuk merasakan nikmat tersebut maka manusia harus membaca, menghafal sekaligus merenungkan ayat-ayat Alquran. Ia pun mengutip Surah Yunus ayat 57 yang berbunyi,
“Wahai Manusia! Sungguh, telah datang kepadamu pelajaran (Alquran) dari Tuhanmu, penyembuh bagi penyakit yang ada dalam dada, dan petunjuk serta rahmat bagi orang yang beriman”
Syeikh Luthfullah pun berpesan kepada para santri jika sedang galau atau resah langsung baca Alquran dan renungi setiap maknanya, insya Allah keberkahan Alquran yang kita baca akan membuat hati kita kembali optimis. Selain itu beliau menegaskan Alquran itu juga senjata bagi kaum beriman. Senjata dalam arti Alquran akan menjadi penguat dalam keimanan yang bisa menghilangkan keresahan seorang muslim dan menjadikannya selalu bergerak maju.
Terakhir ia berpesan kepada para santri agar tidak hanya berhenti pada tahapan menghafal tapi juga benar-benar menjadi Alquran sebagai panduan dalam setiap segi kehidupan.
“Maka itu para penghafal Alquran sebaiknya mengikuti arahan Alquran. Sebagaimana Nabi Muhammad yang akhlaknya adalah akhlak Alquran. Jadi orang tahu kita penghafal Alquran bukan saat kita membacakannya saja tapi terlihat dari akhlak kita” ujarnya.
Seusai memberikan motivasi bagi para santri, Syeikh Luthfullah pun menyempatkan waktu untuk berkeliling areal pesantren sekaligus melihat suasana pesantreh Shigor Daarul Qur’an. Beliau pun menyatakan kekagumannya kepada para santri cilik yang sudah mau jauh dari rumah dan orangtua untuk belajar Alquran.