Peringatan Hari Guru Nasional yang jatuh pada Senin, 25 November 2019 membawa pelajar di Indonesia untuk menunjukan rasa bakti kepada guru yang telah mendidiknya. Para pelajar merencanakan ide-ide cemerlang sebagai persembahan untuk guru-gurunya. Hal tersebut sebagai bukti nyata dari rasa hormat para pelajar kepada pendidik yang jasanya bukan untuk diperjual belikan. Seperti yang dilakukan oleh santriwati Pesantren Tahfidz Daarul Qur’an I’daad Kibar Putri.
Semua rencana dijalankan diam-diam, seolah tidak terjadi apapun. Peristiwa yang berlangsung pada malam hari diawali dengan dimatikannya seluruh lampu. Selanjutnya perwakilan santriwati menyambut kedatangan ustadz dan ustadzah dengan cahaya lilin dan menunjukkan tempat duduk yang sudah disediakan.
Acara dimulai dengan sambutan MC yang diikuti dengan nyalanya lampu. Dilanjutkan penampilan puisi oleh beberapa santriwati. Setelah itu santriwati menunjukkan kebolehannya menyanyikan nasyid acapella. Masuk pada acara inti, yakni bermusofahah dengan ustadz dan ustadzah diiringi nyanyian lagu “Terimakasih Guruku” dan “Man Ana” yang dibawakan oleh beberapa santriwati. Suasana haru terlihat jelas malam itu. Derai air mata tulus membuktikan besarnya cinta di atas tanggung jawab.
Acara ditutup dengan pemutaran video dokumentasi yang dibuat oleh seluruh santriwati. Dua sosok panutan yang perannya tidak ingin diketahui pun akhirnya terbongkar.
Oleh: Nabila Lintang Anbiya, I’daad Daqu Cikereteg