Antusias Santri Daqu Ketapang Ikuti Pemilihan Osdaqu

0
283

Seribu dua ratus santri Pondok Pesantren Tahfizh Daarul Qur’an Ketapang, Tangerang, memadati lapangan futsal pada Kamis (31/1) siang untuk mengikuti proses pencoblosan Ketua Osdaqu (Organisasi Santri Daqu). Di tengah teriknya matahari para santri antusias mengikuti arahan panitia untuk mendapatkan ketua Osdaqu terbaru.

Alif Ahmadinejad, santri kelas 7 mengaku tertarik ikut pemilihan ini meski harus memotong waktu istirahatnya. Usai shalat dzuhur ia langsung berhamburan ke lapangan untuk mendapatkan kartu suara serta nomor antrian.

“Seru aja. Latihan jika nanti sudah bisa ikut pemilu” ujarnya. Ia mengaku sudah memiliki calon yang dirasa tepat untuk menjadi pemimpin Osdaqu periode 2019-2020.

Hal senada disampaikan oleh Maula, santri kelas 8, yang mengaku ingin mendapat pemimpin Osdaqu yang bisa meningkatkan disiplin santri serta membangun kinerja lebih baik lagi dari ketua Osdaqu sebelumnya.

“Semoga Osdaqu terpilih bisa menghasilkan program-program lebih baik bagi para santri” ujarnya.

Proses pemilihan ketua Osdaqu dibuat layaknya pemilihan anggota legislatif ataupun pemilihan presiden. Sebelum proses pencoblosan para kandidat melakukan debat publik dihadapan para santri dan asatidz. Dalam debat yang dilaksanakan pada Rabu, (30/1) ini masing-masing kandidat memaparkan visi dan misi mereka juga bagaimana program mereka terakit kedisiplinan santri, bahasa dan juga tahfizh. Para kandidat juga akan menjawab pertanyaan yang diajukan oleh asatidz dan para santri.

 

Ada dua kandidat yang ikut dalam pemilihan kali ini mereka adalah Naufal Hadiyatullah yang berpasangan dengan Taufik Hidayat serta Zikron Fadhil Al Husaini yang berpasangan dengan Gilang Gymnastiar. Kedua calon berasal dari kelas 11.

Dalam sambutan sebelum proses pencoblosan, ustaz Saiful Bahri, pengasuh ponpes tahfizh Daqu Ketapang, mengatakan kedua calon adalah para santri terbaik. Kedua calon tersebut layak dipilih karena sejumlah prestasi mereka. Ia berpesan kepada para santri untuk menggunakan hak pilihnya dengan baik.

“lewat pemilihan Osdaqu ini kami ingin mengenalkan para santri pada proses pemilihan umum layaknya memilih wakil rakyat atau kepala negara. Selain itu mereka juga dikenalkan pada semangat berdemokrasi serta berorganisasi. Sementara itu Lewat debat publik kami melatih para santri untuk berdiskusi sekaligus mengeluarkan gagasan mereka dihadapan publik” ujarnya.

Kini para santri pun tidak sabar siapa menunggu siapa pemimpin baru mereka yang akan dilantik pada Februari 2019 mendatang.