Teknologi internet kini hadir sebagai media yang multifungsi. Komunikasi melalui internet dapat dilakukan secara interpesonal (seperti e-mail dan chatting) atau secara massal, yang dikenal one to many communication (mailing list). Internet juga mampu hadir secara real time audio visual seperti pada metode konvensional dengan adanya aplikasi teleconference, zoom, whatsapp, line, gmail, dan berbagai aplikasi berbasis android dan iOS lainnya yang bisa di unduh setiap waktu.
Bersamaan dengan kondisi negara yang tengah dilanda Pandemic Covid-19, saat ini keberadaan teknologi dan internet semakin besar pengaruhnya. Mengingat anak-anak saat ini harus menjalani kegiatan belajar mengajar secara online dari rumah masing-masing. Yuk, kita simak berbagai tanggapan dari para wali santri yang secara langsung menemani anak-anaknya dalam menjalani pembelajaran online setiap harinya;
“Bagi saya, hikmah dari keadaan ini adalah kami semua bisa kumpul bersama keluarga setiap saat di rumah, momen seperti ini amat langka. Terlebih bagi saya sebagai orangtua yang sehari-hari bekerja di luar rumah, dengan adanya momen ini saya manfaatkan betul untuk terjun langsung memberi pengetahuan ke anak-anak.”, ujar wali santri dari ananda Novisyafitri, Santri Pesantren Daqu Putri Cikarang yang diwawancarai melalui pesan elektronik. “Selain itu, saya juga bisa mengenal lebih dekat bagaimana karakter dan sifat masing-masing anak.”
Berbeda dengan walisantri dari ananda Nur fitri aisyah yang mengemukakan “Dengan adanya belajar online, ini menggerakkan orang tua untuk mengawasi kegiatan proses belajar mengajar yang di berikan oleh Ustadz dan Ustadzah.”, ujarnya.
“Kami selaku orangtua juga dapat berdiskusi banyak hal dengan anak mengenai materi belajar online. Saya juga berterimakasih kepada pihak pesantren, terutama Ustadz dan Ustadzah yang tetap mengajar anak-anak kami melalui online.”, jelasnya kemudian.
Lain halnya dengan pendapat yang dikemukakan oleh wali santri dari ananda Amelia Putri; “Belajar online ini membawa dampak positif yang begitu besar bagi putri saya, kegiatan ini melatih Amel agar tidak gaptek dan dapat saling sharing informasi terkini dengan teman-temannya”, ujarnya.
“kami sebagai orangtua dapat menilai seberapa besar keseriusan dan tanggungjawab anak atas tugas yang diberikan oleh Ustadz dan Ustadzahnya.”, lanjutnya
Berbeda dengan pendapat yang dikemukakan oleh walisantri dari ananda Tasya Yulita. Menurutnya, belajar online tidak memiliki dampak negatif, hanya saja tugas anak-anak jadi terkesan begitu banyak sekali dan menumpuk, akibatnya anak jadi keteteran sendiri.
“Terkadang, ketika kegiatan belajar online sedang berlangsung, anak suka kehilangan fokus. Malah buka hal-hal yang tidak penting dari gadget yang ada di tangannya.”, ujarnya.
“Saya sangat bersyukur dengan adanya anak-anak di rumah, rumah menjadi semakin berkah karena hampir setiap saat ada lantunan ayat suci Al-Qur’an yang terus terdengar langsung dari hafalan ananda.”, ujar wali santri dari ananda Zatila Aqmar, Santri Pesantren Daqu Putri Cikarang. “Namun, sisi negatifnya, kemandirian ananda menjadi berkurang karena semua fasilitas sudah tersedia di rumah.”
Semoga pandemi ini segera berlalu dan kami dapat segera berkumpul bersama di pesantren tercinta untuk meneruskan pendidikan kami.
Oleh : Nur Fitri Aisyah, Santriwati kelas XI Pesantren Daqu Cikarang