Bertempat di Gedung Adh-Dhuha lantai 5, Sabtu (22/2), diselenggarakan tes masuk calon santri baru Pesantren Tahfizh Daarul Qur’an Shighor Putra, Cipondoh, Tangerang. Tercatat ada 15 calon santri yang berasal dari berbagai daerah mengikuti ujian gelombang pertama ini.
Didampingi oleh orangtuanya, anak-anak begitu semangat mengikuti rangkaian tes masuk calon santri baru Pesantren Tahfizh Daarul Qur’an Shighor Putra, Cipondoh, Tangerang. Tes masuk calon santri baru ini dibagi menjadi empat sesi, yaitu tes baca tulis hitung (calistung), tes praktik ibadah, tes tahfizh, dan tes wawancara bersama psikolog.
Sesi pertama yang diisi dengan tes calistung ini bertempat di ruang kelas dengan didampingi oleh guru penguji yang merupakan pendidik di Pesantren Tahfizh Daarul Qur’an Shighor Putra.
Sesi kedua diisi dengan praktik ibadah. Anak-anak diminta untuk mempraktikkan gerakan shalat dan mengeraskan bacaan shalatnya untuk didengarkan oleh guru penguji. Kemudian dilanjutkan dengan tes tahfizh pada sesi ketiga. Anak-anak diminta memperdengarkan bacaan Al-Qur’annya kepada guru penguji.
Seluruh rangkaian tes hari ini diakhiri dengan wawancara bersama psikolog. Pada sesi terakhir ini, anak-anak diajak untuk berbincang bersama psikolog terkait kesehariannya di masyarakat, khususnya saat berada dilingkungan dalam rumah bersama keluarga dan dilingkungan luar rumah bersama teman-teman seusianya.
Usai berbincang dengan anak-anak, psikolog meminta untuk berbincang bersama kedua orangtuanya. Pada kesempatan ini psikolog menyampaikan hasil penilaian yang ada dalam diri anak kepada orangtuanya masing-masing berikut dengan cara penanganannya.
Dengan adanya sesi wawancara bersama psikolog ini, para orangtua khususnya merasa terbantu terkait bagaimana cara menghadapi beragam permasalahan anak yang tentu saja setiap anak memiliki cara penanganan yang berbeda, mengingat karakter dalam diri setiap anak pun pasti tidak sama.
Sesi wawancara bersama psikolog ini juga membantu para pendidik di Pesantren Tahfizh Daarul Qur’an Shighor Putra dalam menangani berbagai permasalahan santri usia dini yang nantinya akan timbul pada kesehariannya.
“Kami menargetkan jumlah santri baru tahun ini menyesuaikan dengan jumlah kamar yang tersedia.”, ujar Ustadzah Siti Lailatun Nafisah, salah satu pendidik di Pesantren Tahfizh Daarul Qur’an Shigor Putra. “Kalau satu kamarnya bisa diisi oleh 10 santri, maka kami membuka kuota pendaftaran kurang lebih untuk 30 santri.”, lanjutnya.
Ujian tes masuk calon santri baru ini berjalan dengan lancar dan tertib sesuai dengan alur dan prosedur yang telah disiapkan oleh segenap panitia.