Selasa (5/9) secara resmi dibuka tahun ajaran baru 2017-2018 di seluruh Pondok Pesantren Tahfizh Daarul Qur’an. Sebelumnya para santri harus mengikuti camp tahfizh yang berlangsung selama 40 hari (untuk kelas 8 dan 9) serta 70 hari bagi santri kelas 7.
Camp Tahfizh merupakan program yang pertama kali diadakan di ponpes tahfizh Daarul Qur’an. Program yang diinisiasi dari mandat Pembina Daarul Qur’an, KH. Yusuf Mansur, dilaksanakan di seluruh unit pesantren tahfizh Daarul Qur’an bertujuan agar bacaan dan hafalan santri semakin berkualitas. Praktis sejak masuk pesantren hingga tanggal 1 September 2017 lalu seluruh santri Daarul Qur’an berkutat dengan tahsin dan tahfizh saja setiap harinya.
Dalam sabutannya pimpinan pesantren tahfizh Daarul Qur’an ustad Ahmad Slamet ibnu Syam berpesan kepada para santri untuk belajar sebaik-baiknya agar menjadi the winner. Beliau juga mengingatkan kepada para santri untuk bersiap menghadapi Wisuda Akbar 8 yang akan digelar serentak di 15 negara pada 22 Oktober 2017 nanti.
Adapun terkait pelaksanaakn camp tahfizh sendiri ustad Slamet mengatakan banga atas prestasi yang diraih oleh para santri. Pada tahun pertama pelaksanaan camp tahfizh di Ketapang saja telah lahir sebanyak 66 hafiz baru.
“Insya Allah datanya masih terus bertambah dan juga masih menunggu laporan dari pesantren cabang. Jaga dan terus tingkatkan prestasi ini” ujarnya.
Dalam kesempatan tersebut juga diumumkan para santri terbaik dari camp tahfizh yakni:
Fauzan Akbar Wicaksana santri asal Depok yang kini duduk di kelas 8 dengan hafalan baru sebanyak 1507 ayat. Lalu ada Muhammad Haikal asal Sumedang yang juga duduk di kelas 8 dengan jumlah hafalan baru sebanyak 1408 dan Muhammad Syifa Effendi yang merupakan santri asal Bandar Lampung dan duduk di kelas 11 dengan jumlah hafalan baru sebanyak 1383.