Kementerian Agama akan menggandeng Daarul Qur’an dalam sejumlah program utamanya kemandirian pesantren yang menjadi amanah Presiden Republik Indonesia Joko Widodo kepada Menteri Agama RI Yaqut Cholil Qoumas. Hal itu terungkap dalam silaturahmi yang dilakukan jajaran Kementerian Agama bersama Daarul Qur’an, Selasa (4/8).
Hadir dalam silaturahmi yang digelar lewat virtual selain Menteri Agama juga pimpinan Daarul Qur’an yang diwakili langsung oleh KH. Yusuf Mansur selaku pendiri dan ustad Ahmad Jamil selaku Pimpinan Direktorat Pendidikan dan Ustad Anwar Sani selaku Pimpinan Direktorat Zakat, Infaq dan Wakaf Daarul Qur’an.
Dalam kesempatan tersebut Menteri Agama menyatakan kaget dengan jejak dakwah Daarul Qur’an yang ternyata sudah banyak dan tersebar di berbagai wilayah Indonesia.
“Hari ini saya baru paham apa itu Daarul Qur’an. Selama ini saya hanya mengenal Paytren, ternyata Daarul Qur’an lebih luas dari itu. Insya Allah kita akan banyak berkolaborasi dalam berbagai sektor baik dari pendidikan, sosial dan juga bisnis” ujar Menteri Agama yang kerap disapa Gus Yaqut.
Membuka acara, Yusuf Mansur menyampaikan terima kasih kepada jajaran Kemenag atas sejumlah support dan dukungan dari setiap langkah Daarul Qur’an. Pembina Daarul Qur’an ini juga berharap bisa membantu kinerja Kemenag dalam berbagai sektor.
“Insya Allah setelah ini kita akan banyak bergerak dan berjalan bersama” ujar Yusuf Mansur.
Gus Yaqut menilai Daarul Qur’an sangat kompeten dalam mengembangkan pendidikan dan bukan hanya untuk diri sendiri tapi juga memberikan inspirasi bagi lembaga lain utamanya dalam bidang Tahfizhul Qur’an.
“Kebetulan kami mendapat amanah dari Presiden untuk menjalankan program kemandirian pesantren yang menjadi ruh dari UU Pesantren. Kami menargetkan ada 5000 pondok pesantren yang ikut dalam program ini hingga tahun 2024 mendatang” ujar Gus Yaqut.
Dalam kesempatan ini Pimpinan Direktorat Zakat dan Wakaf, Ustadz Anwar Sani, yang juga Rektor Institut Daarul Qur’an (Idaqu) mengucapkan terima kasih karena peran dari Kemenag cukup besar dalam membantu kelahiran Idaqu. Selain itu Anwar Sani juga mengungkapkan selain rumah tahfizh, satu program unggulan Daarul Qur’an yakni Qur’an Call, yang membantu siapa saja belajar Al-Qur’an yang hingga kini sudah mencapai lima puluh ribu anggota.
Sedangkan ustad Ahmad Jamil mengenalkan Lembaga Sertfikasi Profesi (LSP) Daarul Qur’an yang menjadi lembaga untuk memastikan kualifikasi para guru ngaji.
“Alhamdulillah LSP (Lembaga Sertifikasi Profesi) juga sudah berjalan yang tentunya ini akan menambah kontribusi sedikit dari Daqu agar guru ngaji kualitasnya bisa terjaga,” terangnya.
Hal ini diamini oleh Gus Yaqut yang mengungkapkan, kerjasama ini, lebih jauh, juga sebagai penghargaan terhadap pesantren yang banyak berkontribusi bagi kemerdekaan Indonesia.
“Insya Allah kita akan ketemu lebih intens dan teknis untuk membahas sejumlah kolaborasi yang akan kita lakukan” tutup Gus Yaqut diakhir acara.