Hujan Tidak Hentikan Semangat Santri di Ajang DaquFest 2017

0
35

Pondok Pesantren Tahfizh Daarul Qur’an kembali menggelar hajatan rutin Daqu Fest 2017. Acara ini merupakan ajang mengasah kreativitas dan imajinasi santri. Selain menghafal Al-Qur’an dan mempelajari ilmu lainnya, sejak dini para santri juga dikenalkan dengan sejumlah kegiatan ekstrakurikuler dan seni untuk membangun imajinasi dan kreatifitas mereka.

Setelah sebelumnya, Jumat (27/1) Daqu Fest digelar di Pondok Pesantren Putri Cikarang. Pada Sabtu (28/1) giliran pondok pesantren putra Ketapang yang menggelar hajatan tersebut. Panggung besar telah berdiri beberapa hari sebelumnya dan para santri telah menyiapkan segala sesuatunya dengan baik.

“Insya Allah hari ini kita melihat anak-anak kita di panggung seni dan ke depan mereka akan berdiri di panggung-panggung ekonomi, politik dan lainnya” ujar ustadz Ahmad Jamil yang disambut dengan takbir oleh para penonton.

Diawali dengan performa dari santri shigor putri membawa keceriaan “Kalamun Qodimun” yang menggambarkan kehidupan sehari-hari santri yang  senang mengaji. Penampilan polos dan spontan santri setingkat SD ini memancing gelak tawa penonton.

Para santri pun semangat mengeluarkan kemampuan terbaik mereka yang disaksikan langsung oleh KH Yusuf Mansur, KH Ahmad Kosasih, ustadz Ahmad Jamil, ustadz Tarmidizi Ashidiq, ustadz Anwar Sani, ustadz Slamet serta para wali santri dan undangan.

Tidak seperti pagelaran sebelumnya kali ini para santri Daarul Qur’an mengemas suasana   dengan gabungan lintas budaya dan kultur menjadi satu kesatuan yang menghibur.

Ditengah pertunjukan hujan deras sempat turun. Sontak para penonton pun berhamburan mencari tempat berteduh. Namun para santri terus melanjutkan aktivitas mereka di atas panggung.

Tidak  berteduh ustadz Ahmad Jamil, ustadz Slamet dan ustadz Tarmidzi tetap pada posisi duduknya. Sesaat kemudian hujan perlahan berhenti namun masih gerimis ustadz  Ahmad Jamil berdiri di atas panggung berteriak “takbir!!!” dan spontan dijawab dengan lantang juga oleh seluruh santri. Lalu dilanjutkan penampilan rampak bedug yang suaranya memecah area pesantren.

 

ygkgutrhhtr y98 ththtr rfewfe guki fbgfdb dryer dhtdh dgs dfwefgfbdf