Jumat, 28 Juni 2019, Pesantren Tahfizh Daarul Qur’an kedatangan Irjen Pol Drs, Pudji Hartanto Iskandar, MM, kedatangannya selain untuk menunaikan shalat Jumat di Masjid Nabawi sekaligus bersilaturahim dengan pimpinan, asatidz dan santri pesantren Daqu.
Seusai shalat Jumat, ustadz Ahmad Jamil mengenalkan purnawirawan Polri yang pernah menjabat sebagai Guberner Akademi Kepolisan (Akpol) dan juga Kapolda Sulawesi Selatan kepada para santri. Seperti biasa setiap kedatangan tamu, mereka diberikan waktu untuk memberikan pengalaman kepada para santri.
Dalam sambutannya mantan ajudan Wakil Presiden Republik Indonesia Hamzah Haz ini memberikan tips agar hidup kita selalu berkah yaitu dengan selalu bersyukur apapun kondisinya dan apa yang kita dapat.
“Bersyukur kepada Allah itu amalan utama manusia. Sebagaimana firman-Nya dalam surah Al-Baqarah 152 siap yang mengingat Allah maka Dia akan mengingatnya, dan perbanyak syukur serta jangan sekali-kali mengingkari nikmat Allah swt” ujarnya.
Setelah bersyukur maka seorang manusia itu pastinya punya keinginan atau cita. Maka itu tanamkan cita-cita sedini dan setinggi mungkin. Menurutnya manusia yang tidak punya cita-cita maka ia akan merugi.
“Maka sejak sekarang terlebih kalian sebagai penghafal Alquran, tanamkan cita setinggi mungkin. Tidak ada yang mustahil selama kita berusaha” ujarnya.
Pria yang juga pernah menjabat sebagai Kakorlantas Polri ini juga berpesan agar kita selalu memiliki kepedulian yang tinggi. Sebagai manusiakita tidak boleh cuek, masa bodo dan sok tahu. Kita harus memiliki kepedulian yang tinggi agar bisa menjadi manusia yang sukses dan bermanfaat.
“Setidaknya kita harus peduli pada kebersihan baik jasmani, rohani dan lingkungan. Lalu yang kedua peduli pada keamanan. Selanjutnya peduli pada kerapihan, peduli pada keindahan serta peduli pada kesehatan. Lima kepedulian itu saya singkat denga BARIS” tegasnya dihadapan para santri.
Terakhir ia mengingatkan bahwa kita sebagai manusia tidak luput dari kelebihan dan kekurangan. Maka kita harus selalu meningkatkan iman dan takwa kita. Baik kuantitas dan kualitasnya.
“Dengan menjaga kualitas iman dan takwa, insya Allah kita akan menjadi manusia yang on the track” ujarnya.