Gus Ali berkunjung ke Pesantren Tahfizh Daarul Qur’an Ketapang dan menjadi imam Sholat Maghrib di Masjid An-Nabawi, pada Jum’at (15/11) lalu. Sebelumnya beliau menyempatkan berbincang dengan asatidz dan pimpinan Daarul Qur’an, termasuk Kyai Yusuf Mansur. Setelah menunaikan Sholat Maghrib, Gus Ali memberikan tausiyahnya pada para santri.
Dunia pesantren adalah ladang amal, terlebih pesantren tahfizh yang lekat dengan Alquran. “Jangan minder bikin kebaikan. Jangan malu bikin amal”, pesan beliau. Kebaikan yang kita lakukan juga berdampak pada orang lain yang melihat. Maka dari itu jangan sampai kebaikan tersebut hanya sampai pada diri sendiri namun juga harus dilakukan orang lain. “Ajakin orang lain buat kebaikan, ajakin buat amal. Yakin sama Allah. Allah yang akan balas segalanya”, ungkapnya.
Gus Ali menyampaikan pada para santri bahwa di masa muda, selain harus banyak beramal, juga jangan sampai menelantarkan isi kandungan Alquran yang sudah dipelajari. “Percaya nak, kalau dengan Alquran ini yang akan menghantarkan segala keinginan, hajat, dan cita-cita kalian. Biarkan Allah yang memberikan jalan karena Allah lah yang mengatur segalanya”, ujar beliau dengan semangat.
Pergaulan remaja zaman ini memang mengkhawatirkan. Gus Ali juga berpesan kepada para santri untuk senantiasa bersyukur karena mereka terlindungi dari pergaulan yang begitu bebas di masa ABG.
Oleh: Syahda Aqila, kelas XI IPA 7