“Saya” ujar Ahmad Fuadi, penulis novel Mega Bestseller Negeri 5 Menara, “Terinspirasi dari suara yang keluar dari speaker yang terpasang di kamar mandi pondok pesantren Gontor” ujarnya di hadapan ratusan santri Pondok Pesantren Tahfizh Daarul Qur’an, Ketapang, Tangerang, saat memberikan motivasi tentang beasiswa, Senin (12/1).
Ia mengenang saat itu antri untuk menggunakan kamar mandi merupakan pengalamanan yang menarik. Setidaknya ada 40 santri yang bergiliran untuk menggunakan satu kamar mandi. Bahkan kerap ada santri yang tidak mandi dan hanya bersih-bersih sekedarnya akibat keterbatasan waktu.
“Namun, saat itu kami terhibur. Sebab di dalam kamar mandi itu ada speaker yang setiap pagi selalu menyajikan berita-berita dari stasiun radio luar negeri seperti BBC dan lainnya” ujar Ahmad Fuadi.
Saat mendengarkan siaran radio tersebut, Ahmad Fuadi memiliki mimpi agar suatu saat suara ia yang akan didengarkan oleh orang-orang. Sejak itulah ia mencanangkan mimpi untuk meraih prestasi setinggi-tingginya.
“Hingga akhirnya 10 tahun kemudian saya duduk di sebuah kursi dalam studio dan di sebelah saya adalah penyiar yang suaranya saya dengarkan saat saya berada di kamar mandi” ujar Ahmad Fuadi yang langsung disambut gemuruh tepuk tangan para santri.
Ia pun memberikan motivasi kepada para santri untuk terus bermimpi tinggi sekaligus berusaha merealisasikan mimpi tersebut. Baginya meski banyak yang meremehkan pondok pesantren namun dirinya dan banyak alumni pondok pesantren lainnya telah menghapus pandangan tersebut.
“Jangan ragu untuk bermimpi tinggi” tegasnya.
Dalam kesempatan tersebut ia juga menjelaskan kepada para santri bagaimana dapat meraih beasiswa hingga ke luar negeri. Menurutnya banyak lembaga dan yayasan yang menyediakan beasiswa ke berbagai universitas pilihan di luar negeri. Dari mulai bagaimana mendapatkan informasi hingga tips saat wawancara ia sampaikan kepada para santri.
Pria yang juga berprofesi sebagai jurnalis ini pun tidak lupa mengisahkan bagaimana serunya saat sudah mendapat beasiswa dan hidup di negeri orang. Baginya keuntungan bagi penerima beasiswa selain dapat belajar di kampus idaman juga belajar tentang kehidupan dari lingkungan yang baru.
Ia pun berharap banyak santri Daarul Qur’an setelah ini yang meraih beasiswa ke luar negeri dan memiliki prestasi tinggi dalam berbagai bidang ilmu.