Usai menyaksikan khataman hafalan Al-Qur’an 30 juz dari ananda Novandra pada Senin (20/1), Ustadz Hamzah Arafah, selaku kepala tahfizh Pesantren Tahfizh Daarul Qur’an, Ketapang, Tangerang memberi nasihat singkat untuk seluruh santri, baik yang tengah berjuang menghafal Al-Qur’an maupun yang sudah menyelesaikan hafalan Qur’annya di Pesantren Tahfizh Daarul Qur’an ini.
“Apa yang kita dapatkan itu bukan atas dasar jerih payah kita sendiri, bisa jadi ada keterlibatan dari do’a orang lain. Do’a dari orang-orang terdekat kita. Do’a dari teman-teman kita. Do’a dari guru-guru kita. Dan terutama do’a dari orangtua kita.”, ujar Ustadz Hamzah memulai nasihatnya.
Sering kali kita tidak menyadari bahwa apa yang kita raih bisa jadi hasil do’a dari orang-orang sekeliling kita. Ikhtiar pribadi pasti ada. Tapi sejatinya keberhasilan itu tidak didapat dari hasil jerih payah sendiri. Pasti ada do’a dari sekeliling kita.
Dalam paparan nasihatnya, Ustadz Hamzah mengingatkan santri untuk selalu bersikap tawadhu’, sebagaimana sikap yang seharusnya dimiliki oleh penghafal Al-Qur’an.
Dengan nikmat yang begitu besar yang telah Allah berikan kepada kita, maka harus meningkat pula keikhlasan kita. Dengan dikaruniai kemampuan mengkhatamkan Al-Qur’an ini, jangan sampai nanti yang hadir adalah bisikan-bisikan setan yang menjadikan kita takabbur, menjadikan kita sombong, justru setelah khatam hafalan Qur’an ini bukan menjadi akhir tapi menjadi langkah pertama dengan meningkatkan hafalannya, meningkatkan akhlak dan kepribadian kita, agar betul-betul apa yang menjadi tingkah laku kita ini menjadi cerminan seorang penghafal Al-Qur’an.
“Istiqomahkan muraja’ah, tingkatkan niat ikhlasnya, jauhi kesombongan karena sudah menyelesaikan hafalan, tetap tawadhu’ kepada teman-teman, dan tetap saling mendo’akan.”, ujar Ustadz Hamzah menutup nasihatnya pada sore ini.