Lolos SNMPTN 2020 Di Tengah Kekhawatiran

0
288

Ditengah kekhawatiran kondisi negara tercinta yang sedang dilanda pandemi Covid-19 ini, dan berimbas pada angkatan 2020 mengakhiri sekolah lebih cepat akibat ditiadakan ujian nasional (UN), Amira Naura Salsabila berhasil meraih hal menggembirakan setelah namanya tercantum dalam siswa yang lulus seleksi nasional masuk perguruan tinggi negeri (SNMPTN) di Universitas Airlangga.

Sebagai santri akhir, Amira punya dua pilihan dalam hidupnya setelah menyelesaikan pendidikan di Pesantren Tahfizh Daarul Qur’an Putri Cikarang. Kedua pilihan yang sangat membuat dilema itu terletak diantara mengabdi di pesantren dan melanjutkan studi di kampus impian. Keduanya tidak bisa dijalankan secara bersamaan, maka ia harus menjatuhkan pilihan di salah satunya. Hal tersebut begitu berat untuknya, sebab sejak awal ia mengerti betul bahwa keinginan terbesar orangtuanya adalah ia mengabdi di pesantren.

Momen mencari kampus tidak dilaluinya dengan antusias dan penuh rasa harap seperti teman-temannya yang lain. Namun, perjalanan proses seleksi tetap ia jalani. Dibantu dengan kakak dari salah satu temannya, ia mengawali proses dengan membuat akun di Lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi (LTMPT) sebagai syarat utama untuk bisa mengikuti seleksi masuk kampus lewat jalur raport atau yang kita sebut dengan SNMPTN.

“Kalau temen-temen yang lain kan ikut seleksi kayak gini dibarengin sama harapan besar untuk bisa lolos, tapi kalau aku enggak.”, ujar santri yang memulai pendidikan di Pesantren Daqu Program I’daad Kibar Putri 4 tahun silam dan telah merampungkan hafalan Al-Qur’annya saat ia duduk di kelas 10. “Aku cuma mau ambil pengalamannya aja. Lagi pula, orangtua juga memang maunya aku ngabdi dulu aja, bukannya langsung kuliah.”, lanjutnya.

Amira mengemukakan bahwa sejujurnya memang dirinya sendiri ingin bisa langsung kuliah tanpa harus mengabdi, “Karena kan udah kepotong setahun umurnya buat ikut program i’daad waktu itu. Hehehe.. Tapi enggak apa-apa. Semuanya tergantung Allah.”

Ia menjalani proses demi proses, hingga masuk ke tahapan berikutnya, yaitu seleksi peringkat dari sekolah, peringkat keseluruhan angkatan kelas 12. “Karena akreditasi sekolah SMP dan SMA Pesantren Daqu Putri Cikarang ini A, maka kuota pendaftarannya sampai 40% dari total jumlah keseluruhan santri kelas 12.”, ujar anak keempat dari lima bersaudara ini. Ia menunggu hingga pengumuman seleksi peringkat rilis.

Berbeda dengan teman-temannya yang lain, gadis cantik asal Gresik ini tidak merasakan degdegan sedikit pun saat menunggu detik-detik pengumuman peringkat. Ia mengaku merasa hambar saat menanti pengumuman, tidak ada harapan besar, justru yang ada hanya perasaan biasa saja. Tapi ternyata Allah berkehendak lain. Namanya lolos dalam daftar santri yang direkomendasikan untuk mengikuti SNMPTN 2020. “Waktu itu, malah degdegan pas denger kalau namaku keterima. Hehehe kebalik yaa.. harusnya degdegan sebelum pengumuman…”, ujarnya.

Lantas, apa penyebab dibalik degdegan gadis kelahiran 4 Februari 2001 ini ?

“Aku degdegan karena harus bilang ke orangtua, sedangkan aku tahu dari awal kalau orangtua mau aku ngabdi, bukan kuliah.”, ujarnya. Tapi akhirnya mau tidak mau, ia harus sampaikan kabar bahagia ini kepada orangtuanya. Usai menyampaikan, ia mengaku begitu lega, “Yasudah coba saja dulu, kalau nanti lolos baru dipikirin lagi.”, ujar orangtuanya saat mendengar kabar bahagia dari putrinya. “Yasudah, kalau gitu enggak usah didoain lolos. Doain saja yang terbaik.”, tutur Amira kepada orangtuanya.

“Tapi tetap, saat itu di setiap doa, aku gak minta supaya lolos, aku hanya minta yang terbaik sama Allah. Karena kita gak tahu juga kan, yang mana yang terbaik menurut Allah.”, ujar Amira yang juga aktif dalam kegiatan daqupost.

Saat itu, ia mengisi pilihan pertama dengan Jurusan Ilmu Komunikasi dan Jurusan Manajemen di pilihan kedua. Keduanya di Universitas Airlangga, Surabaya.

Menjelang pengumuman kelulusan SNMPTN, ia semakin pasrah dengan ketentuan Allah, namun ia yakin bahwa hanya Allah Yang Maha Memberi Keputusan terbaik untuk hamba-Nya.

Satu kalimat yang selalu ia ingat dari KH. Yusuf Mansur, “Urusin dulu Qur’an, nanti Qur’an yang ngurusin impianmu.” Ini yang selalu ia yakini selama ini. Kalimat tersebut akhirnya memberi bukti nyata untuknya. Kemarin, tepatnya hari Rabu, 08 April 2020 usai rilisnya pengumuman yang paling ditunggu-tunggu oleh seluruh peserta SNMPTN se-Indonesia. Ia lolos jurusan Manajemen di Universitas Airlangga, Surabaya.

“Aku speechless. Enggak tahu harus bilang apa selain mengucap syukur sebanyak-banyaknya sama Allah. Ternyata, ini jawaban terbaik dari Allah buatku.”, ujarnya dengan penuh rasa takjub. “Sebetulnya, mau banget lolos di pilihan pertama, tapi enggak apa-apa ini pilihan terbaik dari Allah.”, ujarnya.