Institut Daarul Qur’an (Idaqu) dibangun dengan maksud untuk mencetak kader sekaligus generasi islami terbaik. Dimana nantinya lulusan dari Idaqu diharapkan dapat membawa semangat islam yang universal, pertengahan sekaligus kekinian tanpa meninggalkan dasar islam itu sendiri.
Hal tersebut terungkap dalam silaturahmi Idaqu dengan Kepala Pondok Pesantren se Tangerang yang berlangsung pada Selasa, 27 Agustus 2019, di kantor Idaqu yang berlokasi di Ad-Duha Building, Ketapang, Tangerang.
Selain dihadiri para pimpinan pondok pesantren dan juga para Kepala Sekolah Menengah Umum, silaturahim ini juga dihadiri oleh ustad Ahmad Jamil, Pimpinan Harian Pesantren Tahfzih Daarul Qur’an.
Ustadz Anwar Sani, Rektor Idaqu, dalam sambutannya menyampaikan, perjalanan Daarul Qur’an selama 16 tahun saat ini sudah memiliki sekitar 6.000 santri yang tersebar di berbagai pondok pesantren tahfizh Daarul Qur’an di berbagai wilayah Indonesia.
Anwar Sani menjelaskan awal berdirinya Idaqu untuk menyiapkan pendidikan lanjutan bagi para lulusan Daarul Qur’an dan terbuka juga untuk alumni atau SDM pesantren lain di luar Daarul Qur’an.
“Kami ingin membuka peluang kepada pesantren dan lembaga pendidikan yang ada di sekitar Daarul Qur’an agar juga bisa melanjutkan pendidikan di Idaqu. Agar SDM yang ada di Kota Tangerang nantinya bisa mengikuti perkembangan jaman yang begitu cepat” ujarnya.
Meski belum dibuka namun respon masyarakat akan kehadiran Idaqu sangat tinggi. Terbukti dari form peminatan yang sempat disebar berhasil menjaring 700 calon mahasiswa meski mereka mengetahui perijinan masih sedang dalam proses pengurusan.
Puncak acara ini adalah penandatanganan 19 nota kesepahaman antara Rektor Idaqu dengan pimpinan pesantren dan lembaga pendidikan dalam rangka peningkatan kualitas SDM.
Selain dari jalur mandiri, Idaqu juga menyiapkan kursi beasiswa bagi para santri terbaik dari seluruh Indonesia yang memiliki prestasi dan dari kalangan dhuafa.