Menjadi Imam Masjid Daqu

0
20

Saat petang tiba di Daarul Qur’an (26/03), saat itu pula kembali membentuk lautan manusia. Yang sedang disibukkan dengan ingin melihat langsung Syeikh Al Ghomidi. Berduyun-duyun kota santri ini sangat menyenangkan bagi warga, masyarakat sekitar. Dari majelis Taklim hingga anak-anak tiba ingin menyaksikan langsung.
“Senang sekali bisa berjumpa dengan ustadz Yusuf Mansur, teman-teman semua, saya bisa datang ke Indonesia. Persiapan cukup lama hingga 3 bulan. Semoga masyarakat Indonesia menjadi ahlil quro wal qiroah, semua masyarakatnya bergerak mencintai Alquran, semoga saat ini menjadi niat yg kuat menjadikan Indonesia yang hafal quran dan mengamalkannya, baru kali ini ke Indonesia, baru kali ini jumpa ust Yusuf Mansur,
” sapa Syeikh ke hadirin disambut takbir allahuakbar.

Sementara, ustadz Yusuf Mansur mengawali acara dengan melantunkan surat Alfurqon dengan menghafal dan
Syekh membacakan surat Al infithor dan surat Alfajr.

Apa kerjasama jangka panjangnya dengan Daqu? Tanya salah satu wartawan. “Insyaallah akan ada pertukaran pelajar dengan di saudi arabia” jawab syeikh. Bagaimana caranya para remaja menghafal quran? Tanya jurnalis dari Ummat TV jakarta,
“Ada cara baru yakni odoa yakni setiap satu hari satu ayat, setiap orang punya beda-beda cara menghafal quran, beda kemampuan, saya juga 5 tahun menghafal quran” jawab syeikh yang kagum dengan konsep odoa nya ustadz Yusuf Mansur.

“Melalui pembelajaran dengan orangtua, beliau mengumpulkan anak-anaknya setiap malam magrib hingga isya, berlomba-lomba siapa yang lebih bagus suaranya, dapat uang dan hadiah” tutur ustadz Yusuf Mansur yang menerjemahkan langsung Syeikh AlGhomidi.
Pada konferensi pers tersebut hadir para pimpinan Daqu diantaranya ustadz Jameel, ustadz Anwar Sani dan Ustadz Tarmizi. Hadir juga beberapa media masa dari Umat tv, majalah anida, chanel1.com, indosiar, antv.

Setelah acara press konfernce selesai, Syeikh dan rombongan langsung menuju Masjid untuk menunaikan shalat Maghrib sekaligus menjadi imam.
Dalam tausyiahnya usai shalat, syeikh menyampaikan materi diantaranya “Surat wal ashri adalah ringkasan dari isi seluruh Al quran, kalau kalian gunakan waktu itu untuk kebaikan maka akan dapat ganjaran pahala dari Allah, begitupun sebaliknya. Oleh karena itu jangan gunakan waktu ini untuk hal-hal yang sia-sia. Abu jahal, Abu Tholib beriman pada Allah, tapi masuk neraka” ujarnya yang diterjemahkan oleh ustadz Ahmad Slamet, kepala hubungan luar negeri Daqu.
“Iman tanpa amal tidak bermakna apa-apa, dalam surat wal asri,  beriman dan beramal sholeh, seperti shalat, zakat, sedekah dan berbuat baik. Agar keimanan dan amal sholeh langgeng yakni harus ada nasihat menasihati dalam kesabaran agar keimanan dan amal solehnya langgeng. Maka sibukkanlah dalam kebaikan” tambahnya lagi.