Rabu, 24 April 2019, menjadi hari bersejarah dalam pendirian Institut Daaru Qur’an (Idaqu) dengan dilakukan penetapan arah kiblat masjid Idaqu. Tim Pengukuran terdiri dari unsur Departemen Agama yang dipimpin oleh Drs.HM. Bahtera Yudha, MM dan tim. Hadir dalam penentuan arah kiblat tersebut ustaz Anwar Sani selaku Rektor Idaqu serta ustaz Ahmad Jamil, Ketua Daarul Qur’an.
Masjid menjadi bangunan pertama yang dibangun dengan dasar nantinya selain akan menjadi pusat ibadah juga menjadi pusat aktivitas lainnya. Sebagaimana halnya Rasulullah SAW yang menjadikan masjid sebagai bangunan pertama yang didirikan saat hijrah ke Madinah.
Masjid yang rencananya dinamakan Al-Anwar ini akan berdiri di lahan seluas 260 m2 dengan kapasitas 1000 jamaah. Sejumlah fasilitas seperti toilet dan tempat wudhu serta kolam yang mengelilingi masjid juga akan hadir di masjid tersebut.
Idaqu sendiri akan berdiri di lahan seluas kurang lebih 7000 meter persegi dan terletak di daerah Ketapang, Cipondoh Makmur ini juga sedang dipersiapkan untuk prosesi peletakan batu pertama.
“Insya Allah, groundbreaking akan dilaksanakan pada 27 April mendatang,” ujar Anwar Sani.
IDAQU didirikan dalam rangka ikhtiar mewujudkan mimpi untuk membangun Indonesia dan dunia dengan al-Qur’an. Melalui IDAQU, Daarul Qur’an berharap dapat melebarkan sayap perjuangannya dalam membina kader-kader tahfizh yang memiliki idealisme untuk mewujudkan dan melanjutkan “Dream Daqu” di kemudian hari.