Pengelolaan Keuangan Yang Baik Untuk Kualitas Layanan Yang Optimal

0
52

Daarul Qur’an dengan berbagai unit usahanya selalu berusaha memperbaiki kualitas layanan yang diberikan. Salah satu yang terus ditingkatkan adalah pencatatan keluar masuknya dana. Karena itu, deputi yang juga bertugas mengawasi keuangan melaksanakan pelatihan akunting untuk Sumber Daya Insani (SDI) Daarul Qur’an. Acara dilaksanakan di Gedung Al-Fath, Pesantren Tahfizh Daarul Qur’an Ketapang, Selasa (11/2). Salah satu anggota Dewan Standar Akuntasi Keuangan (DSAK) dan dosen Universitas Padjajaran, Ersa Tri Wahyuni, menjadi narasumber pelatihan ini.

Peserta hadir dari berbagai unit seperti PPPA, Daqu Bisnis Nusantara (DBN), Sedekah Online, Pendidikan, dan lain-lain. Deputi regulasi dan audit internal, Ustadz Mulyadi, S.E.I membuka acara dengan sambutannya. Ia menyampaikan bahwa pelatihan ini dalam rangka merespon perubahan pada PSAK 45. Dengan begitu Daarul Qur’an mampu memenuhi standar laporan keuangan yang berlaku di Indonesia.

Pelatihan berlangsung pukul 08.30 hingga 17.00 WIB yang dibagi menjadi 4 sesi. Di sesi 1 pembahasan terkait perkembangan PSAK terbaru beserta amandemennya dan perkembangan IFRS 2 sampai 3 tahun ke depan.

Di sesi 2 sampai 4 pembahasan memasuki ranah teknis. Sesi 2 menyangkut penyajian laporan keuangan entitas non laba. Di sesi 3 pembahasan mengenai penyajian laporan konsolidasi dan kombinasi. Sementara di sesi 4 laporan keuangan entitas tanpa akuntabilitas publik menjadi topiknya.

Ersa mengatakan akuntansi merupakan ranah strategis yang dibahas dalam Al-Qur’an. Akuntansi dijelaskan dalam Surat Al-Baqarah ayat 282 yang panjangnya 1 halaman.

Dengan penduduk lebih dari 200 juta jiwa Indonesia merupakan pasar yang memiliki potensi luar biasa. Maka dari itu pengelolaan keuangan sebuah lembaga atau perusahaan yang ada di Indonesia harus dilakukan dengan optimal. “Yang paling penting itu currency atau trust. Kalo turun ya bangkrut”, ungkap Ersa dengan mengambil contoh kasus kesalahan pengelolaan yang terjadi di salah satu perusahaan asuransi.

“Orang akunting itu harus amanah. Harus mau datang ketika dimintai kesaksian”, ujar lulusan Melbourne dan Manchester University ini.