Ditemui setelah pelaksanaan pelatihan tenaga pendidik yang berlangsung di Aula Al-Fath Pesantren Tahfizh Daarul Qur’an, Rabu (9/10), Guru Besar UIN Syarief Hidayatullah, Prof. Dr Armaie Arief, M. Ag, menjelaskan bahwa permasalahan moral masyarakat, terutama anak-anak muda, di era milenial ini paling mungkin diperbaiki dengan memasukkan mereka ke dalam pesantren. “Kalau mereka tidak boarding, itu kadang-kadang di sekolah diberikan pendidikan moral tapi di luar nanti dia terpengaruh lagi dengan hal-hal yang tidak diajarkan di sekolah” Ujar Prof Armaie.
Beliau menjelaskan bahwa pendidikan berbasis pesantren adalah pendidikan yang lebih menekankan moral dibanding ilmu lain sehingga anak didik akan terbentuk moralnya dan siap terjun ke dalam lingkungan masyarakat.
Perkembangan era millennial ini memang menjadi challenge tersendiri, terutama bagi para pendidik. Butuh sistem pembelajaran yang tepat untuk membentuk moral anak didik. “Harus dilakukan kerjasama antara orangtua, pendidik, dan anak.
Semuanya tanggung jawab, bukan hanya guru saja”, ungkap Prof Armaie. Kerjasama tersebut harus selalu dikomunikasikan, “andaikata anak-anak mau melakukan hal-hal yang tidak baik, ada orangtua yang mencegah, nanti ada juga temannya yang mencegah”, ujar Prof Armaie.
Membentuk moral anak didik artinya harus menanamkan rasa malu di dalam diri mereka. Prof Armaie menuturkan bahwa Allah di dalam Alquran mengajarkan ya’lamu sirrakum wa jahrakum, wa ya’lamu maa taksibun. “Kalau itu kita berikan terus menerus ke anak, walaupun orang lain tidak melihat, walaupun dilakukan secara sembunyi, Anda tetap juga dianggap orang yang tidak bermoral”, terang Prof Armaie. Dengan semakin menjamurnya pendidikan berbasis pesantren yang menekankan nilai-nilai moral dan agama semoga cita-cita mengorbitkan generasi yang unggul dan berakhlak mulia bisa terealisasikan.