Olahraga bela diri banyak jenisnya. Masing-masing jenis tentu berbeda gerakan dan jurusnya. Tidak semua orang mampu menguasai lebih dari satu disiplin ilmu bela diri. Diperlukan latihan intensif dengan waktu yang panjang untuk benar-benar menguasai hal tersebut.
Muhammad Alif Ernaldo, alumni Pesantren Tahfizh Daarul Qur’an Ketapang angkatan 9 asal Jakarta berhasil meraih medali emas dalam kejuaraan nasional wushu yang bertajuk Wushu Games di Balairung Universitas Indonesia, 14-17 November 2019. Ia mewakili kampus Binus University. Uniknya, selama nyantri di Daarul Qur’an ia merupakan anggota Persatuan Silat Daarul Qur’an atau Persida.
Bersaing dengan ratusan peserta dari universitas lain tak membuat ia gentar. Alif yang turun di kelas 80 kg mengaku mempersiapkan fisik dan mental untuk kejuaraan tersebut selama 6 bulan. Namun, 6 bulan bukanlah waktu yang panjang mengingat ia baru pertama kali turun di cabang wushu. “Terima kasih banyak kepada Ustadz Wildan sudah diajari fisik supaya kuat dan teman-teman lain di Persida”, ungkapnya. Ya, rahasianya adalah kerja keras dan latihan. “Serta selalu berdoa kepada Allah SWT”, ungkapnya melanjutkan.
Wushu merupakan olahraga yang membutuhkan kekuatan dan kondisi fisik yang prima. Alfi yang rutin berlatih pencak silat semenjak di Persida pun mengaku sudah terasah fisik dan mentalnya. Ketekunannya berlatih juga membuat ia sering mendapatkan gelar juara. “Baru pertama kali lomba wushu, tapi kalau silat udah 2 kali juara 3”, ujarnya.
Ia memberikan pesan bagi yang ingin mengikuti jejaknya. Menurutnya, mental dan fisik memang hal utama dari sebuah seni bela diri namun segala usaha yang kita lakukan hasilnya Allah SWT yang menentukan. Maka dari itu, selain tekun berlatih, berdo’a dan bersholawat jangan sampai ditinggalkan sebagai wasilah kita untuk memohon kemenangan dalam sebuah kejuaraan.