Santri Daqu Hidupkan Tradisi Memanah

0
18

adaeaMemanah kini menjadi hobi yang cukup digandrungi anak muda Jakarta dan sekitarnya. Ada yang menekuninya sekadar untuk kegemaran, ada pula yang ingin serius menjadi atlet panahan.

Memanah merupakan olahraga yang sering disebut oleh pengajar Thibbun Nabawi dan termasuk olahraga yang terbaik karena bisa melatih kekuatan, fokus atau konsentrasi, dan memperbaiki postur tubuh.

Memanah pun menjadi istimewa bagi umat muslim karena, bersama berkuda dan berenang, merupakan olahraga yang disunnahkan oleh Rasululullah saw. Olahraga memanah pun kini mulai diajarkan pada para santri di pondok pesantren salah satunya pesantren tahfidz Daarul Qur’an binaan ustadz Yusuf Mansur.

Rabu (23/11) pesantren tahfidz Daarul Qur’an kedatangan tamu istimewa Mohammad Akmal dari Malaysia yang kerap dipanggil coach Akmal. Beliau merupakan presiden olahraga panahan berkuda Malaysia yang juga pendiri pusat panahan berkuda Ladang Alam Warisan. Pernah juara 3 Dunia pertandingan panahan berkuda di Turki dan Korea.

Dalam kunjungannya ke Daqu kali ini beliau memaparkan tentang bagaimana sejatinya seorang pemanah berlatih dan landasan apa yang harus dikuasai.  Bukan sekedar memanah tapi juga seorang muslim yang taat ibadahnya baik akhlaknya dan memiliki daya juang serta kesabaran yang ekstra.

“Saya optimis santri-santri daqu sanggup belajar memanah dengan baik dan akan menjadi pemanah professional,  dan penunggang kuda yang hafal Al-Qur’an”, ujarnya berharap.

Ustadz Tarmizi Asshiddiq yang juga sudah melakukan kunjungan pertama bersama Direktur Pendayagunaan PPPA, ustad Sunaryo Adhiatmoko ke Malaysia menegaskan,  “Salah satu sunnah rasul ini wajib dikuasai santri,  termasuk berkuda” ujar Ketua Daarul Quran yang juga sudah semakin baik gerakan memanahnya.

Dalam kesempatan kunjungan ke Daarul Quran,  coach Akmal berkesampatan untuk bertemu KH Yusuf Mansur.  Kesempatan langka ini pun tak disia-siakan pria kelahiran negeri upin dan ipin ini dengan memberikan tutorial memanah langsung di kediaman pembina Daarul Quran tersebut.  Tidak lupa beliau menghadiahkan 1 buah busur khusus beserta beberapa anak panahnya.

dsde wqddwqdewdf wdqfdwaqd refe