Pesantren Tahfizh Daarul Qur’an Cikarang mengadakan silaturrahim dan sharing motivation kepada seluruh santri di Pesantren Tahfizh Daarul Qur’an I’daad kibar Cikereteg pada hari Kamis (12/3). Ustadzah Nurul Kumala Sari Saragih, S.Pd dan Ustadzah Laili Khoirun Nisa, S.Pd sebagai pemateri hari ini, masing-masing sebagai wakil kepala sekolah bagian kesiswaan dan kurikulum menyampaikan materi berisi perkenalan terkait SMA Daqu Cikarang. Pemateri memberikan gambaran mengenai kehidupan pesantren Cikarang dan pembelajaran di SMA.
“Tahfizh itu sudah pasti.’, ujar Ustadzah Laili. “Nantinya ada berbagai mata pelajaran yang harus dipelajari, baik itu mata pelajaran diknas juga mata pelajaran dirosah.”
Dalam kesempatan ini, santri-santri i’daad kibar Cikereteg dkenalkan pula berbagai spot yang ada di lingkungan Pesantren Daqu Putri Cikarang melalui tayangan video menarik juga perkenalan berbagai sumber daya insani yang ada di Cikarang dari berbagai unit.
Semua santri duduk dengan tenang dan ta’zhim memperhatikan segala pemaparan yang disampaikan. Terlebih lagi ketika perkenalan lulusan atau alumni dari SMA Daqu Cikarang yang telah lulus dan melanjutkan study di berbagai kampus. Berbagai kampus dalam negeri ternama baik kampus negeri maupun swasta. Tak kalah pula, berbagai universitas luar negeri seperti di Mesir, Turki, Yaman, Malaysia, China, Rusia, dan lainnya bahkan dengan jalur beasiswa penuh. Terlihat wajah-wajah terperangah sambil berucap ”wah..wah..” dengan mulut yang membuka.
“Mereka yang melanjutkan pendidikan ke luar negeri menempuh jalan yang tidak mudah. Mereka aktif mencari informasi terkait studi yang akan diikuti, menjalani berbagai tes atau tahap seleksi, juga usaha-usaha lainnya.”, ujar Ustadzah Nurul. “Ada alumni yang mengatakan bahwa sampai sekarang pun merasa seperti bermimpi bisa kuliah di luar negeri. Ia merasa bersyukur pernah merasakan kehidupan pesantren yang sangat terasa manfaatnya. Juga mencontoh Ustadz Yusuf Mansur yang mengajarkan untuk tidak takut bermimpi.”, jelasnya.
Setelah selesai materi perkenalan, delapan puluh santri Pesantren Daqu I’daad Kibar Cikereteg mengerjakan butir-butir soal ujian penjurusan SMA yang meliputi pelajaran bahasa, matematika, ilmu alam, dan ilmu sosial.
Sesi silaturrahim dan sharing motivation hari itu ditutup dengan sebuah pesan berharga dari Ustadzah Nurul.
“Kehidupan pesantren bisa diibaratkan seperti memakan ikan. Kita ambil dagingnya sedangkan duri dan tulangnya kita buang. Ambil dan serap segala hal yang baik tetapi buang semua yang dirasa tidak tepat. Namun apakah duri dan tulang pada ikan tidak bermanfaat? Tentu tidak. Ia berguna untuk membentuk dan membuat ikan bisa bergerak. Begitu pula dengan pesantren. Nantinya kalian akan tinggal dengan berbagai karakter orang yang berbeda. Ketidaknyamanan dan masalah pasti akan ada. Itulah yang dinamakan hidup. Namun, bagaimana masing-masing diri ini bisa kuat dan bertahan. Sampai ketemu di Cikarang dengan delapan puluh orang ini. Semoga terus bertahan jumlahnya hingga masa pengabdian.”, ujarnya.