Santri Camp Tahfizh Malang mendapat kejutan pada Selasa, 16 Juli 2019 lalu. Pesantren yang terletak di Jalan Pangestu, Dusun Telasih, Desa Kepuharjo, Kecamatan Karangploso, Kabupaten Malang, kedatangan putri sulung Ayahanda KH Yusuf Mansur yakni Wirda Salamah Ulya atau kerap disapa Wirda Mansur.
Kak Wirda, begitu para santri memanggilnya, bercerita tentang bagaimana ia menggapai mimpinya. Menurutnya silakan bermimpi setinggi langit tapi jangan lupa untuk mengejarnya, agar mimpi tersebut bisa tergapai. Dihadapan para santri, remaja dengan segudang prestasi ini memberikan tips mencapai impian ala Wirda. Menurutnya ada 4 poin penting, yaitu: niat, perkataan, tulisan, repetisi.
Pertama adalah niat. Dalam melakukan hal apapun niat menjadi aspek penting sebagai landasan baik/buruknya amal perbuatan. Misalnya, niat kita menghafal Alquran itu sebenarnya apasih? Sudah Lillahi Ta’la? Buat membahagiakan orangtua? Atau hanya sekedar mengharap pujian manusia? Naudzubillah min dzalik.
Kedua, perkataan. Tentunya kita sering mendengar bahwa ucapan adalah doa, sehingga berkatalah yang baik-baik. Majdi Ubaid Al-Hafizh dalam bukunya yang berjudul “9 Langkah Mudah Menghafal Al-Qur’an”memaparkan bahwasanya rata-rata setiap hari manusia berbicara dengan dirinya sendiri lebih dari 5.000 kata, yang mana sebanyak 77 persen adalah perkataan negatif. Perkataan seperti “Mustahil aku bisa menghafal Alquran”, “Daya ingatku lemah”, “Aku sering berbuat dosa dan hanya akan menjadi orang munafik jika menghafal Al-Qur’an”, dan sebagainya, jika sering diucapkan maka akan berubah menjadi keyakinan sehingga mempengaruhi kepribadian seseorang.
Setelah berani mengatakan, maka jangan lupa menuliskannya. Kak Wirda mengisahkan, bahwa saat berusia belia ia selalu menuliskan keinginannya berkunjung ke berbagai negara. Ia juga tidak lupa membeli peta dunia yang kemudian dibuat garis-garis antara Jakarta-London, Jakarta-Amerika, dan lain-lain, yang bertujuan memotivasi dirinya dalam menggapai impian tersebut. Alhamdulillah, dengan ijin Allah, hingga kini Kak Wirda telah mengunjungi sekitar 29 negara diberbagai belahan dunia.
Last but not least, repitisi/pengulangan. Mengulangi 3 poin sebelumnya juga merupakan hal penting guna meraih impian. Tentunya dengan tetap konsisten berdoa, berikhtiar, dan tawakkal kepada Allah SWT. Repitisi dalam berbagai upaya positif ini dianalogikan murajaah bagi para pengahafal Alquran, wajib untuk terus dilakukan, bahkan saat seorang penghafal Alquran itu sudah mutqin 30 Juz. Demikian pula ketika meraih impian, seorang pemimpin sejati akan selalu menemukan mimpi-mimpi baru ketika suatu mimpi telah terjadi.
Semoga sharing singkat Ka Wirda dengan santriwati dapat memotivasi untuk terus mengahafal Alquran dan menggapai cita-cita mereka.
Ditulis oleh, Mutiara Safa, Alumni Daqu