Hari Yang Berbeda

0
50

Senin, 1 Juli 2019, menjadi hari yang berbeda bagi seluruh santri baru Pesantren Tahfizh Daarul Qur’an, Ketapan, Tangerang. Hari itu tidak terdengar lagi sayup-sayup suara kedua orang tua, kakak, adik atau kerabat mereka di sekitarnya. Kini yang terdengar suara asing, bahkan sebagian dari mereka tidak dapat memahami makna panggilang tersebut.

”Qumuu, hayya kullun thullab ilal masjid al an” Kalimat dalam bahasa Arab tersebut terdengar kencang dari speaker dan menyeruak tidur mereka. Banyak yang bingung dengan artinya, tapi mereka tetap terbangun dari tidurnya untuk selanjutnya mengikuti arahan dari para ustaz dan mudabbir kamar untuk segera melakukan amalan seperti sholat malam, dzikir, berdoa dan lainnya.

Setelah shalat subuh dan melaksanakan sarapan pagi diadakan apel pembukaan masa orientasi santri (MOS) yang dihadiri para guru dan santri lama. Para santri baru pun sangat antusias terlebih melihat ribuan santri berkumpul di lapangan futsal. Banyak dari wajah mereka terlihat kaget dan antusias melihat ribuan santri berkumpul dalam satu area.

Kegiatan MOS diawali dengan sambutan dari KH. Ahmad Jamil yang mengingatkan para santri tentang akhlak dan menjaga kebersihan. Yang dilanjutkan oleh ustadz Syaiful Bahri, pengasuh pondok, yang menjelaskan setelah liburan maka kini saatnya kembali ke pondok dengan membawa semangat dan harapan baru. Setelah itu dilanjutkan dengan ustaz Kahfi Mulya dengan berbagai games dan lainnya.

“Acaranya seru-seru bikin langsung betah mondok aku disini” ujar Luthfi, satu santri baru. Ia pun mengakui menikmati kegiatan MOS ini yang jauh dari kegiatan berbalut kekerasan dan perploncoan. Di Daarul Qur’an para santri baru benar-benar dilayani ibarat Tamu agung sehingga mereka cepat membaur dan cepat beradaptasi di lingkungan pesantren sehingga mereka betah dan merasa di rumah sendiri.

Ditulis oleh, Achmad Naufal K, Alumni Daqu