Rumah Tahfidz Airlangga Jadikan Sarjana Hafal Qurán

0
303

Di ajang Musabaqah Tilawatil Quran Mahasiswa Nasional (MTQMN) XIV, Kafilah Tahfidz Universitas Airlangga (Unair) Surabaya mengukir prestasi yang cukup baik.

Dalam MTQMN yang diselenggarakan pada Agustus lalu di Kampus Universitas Indonesia Depok, itu, kontingen Unair meraih Juara 1 Hifdzil Quran 5 juz putri  atas nama Ucik Mirzatul Afroch (Mahasiswi Pendidikan Dokter angkatan 2013), Juara 2 Fahmil Quran atas nama Moch Jazil dan Firdausiyah (Pendidikan Dokter 2012), serta Juara 3 Syarhil Quran atas nama Rizqotul Maghfiroh dan Ferninda Sagita (Pendidikan Bidan 2012).

Sukses Kafilah Tahfidz Unair tak lepas dari peran Rumah Tahfidz Unair. Lembaga bimbingan tahsin dan tahfidz mahasiswa ini terbentuk atas kerjasama Daarul Qurán Surabaya dengan Unit Kegiatan Mahasiswa Islam (UKMI) Unair.

Menurut Sekretaris UKMI Unar Gagah Nur Ikhwan, Rumah Tahfidz Unair berawal dari keprihatinan terhadap tingkat melek baca Qurán mahasiswa. Ia mengungkapkan, berdasarkan hasil placement-test Program Bahasa Arab UKMI Unair, sebagian besar mahasiswa ternyata belum bisa membaca Qurán dengan benar.

”Yang sudah bagus bacaannya sekitar 29%, dan yang sudah sampai tahap menghafal Qurán baru 1%,” tutur Ikhwan di aula Masjid Nuruzzaman Kampus B Unair Surabaya, Jumat (18/9).

Untuk itulah sejak tiga tahun terakhir UKMI Unair membentuk komunitas pengajian tahsin dan tahfidz Qurán. Pesertanya yang terdaftar ratusan mahasiswa, namun yang aktif sekitar 120 orang. Sejak dua tahun terakhir, komunitas ini dilembagakan sebagai Rumah Tahsin-Tahfidz Qiyamul Lail Daarul Qurán Airlangga.

Rumah Tahfidz Airlangga dibimbing oleh 6 penghafal Qurán pria dan wanita. Misalnya Rifaah Rusyida (Fak Kedokteran) dan Anis Fauziah (Fak Keperawatan). Keduanya khatam hafalan 30 juz sambil kuliah. Mentor lainnya adalah dr Galuh Gondokusumo, dosen Fakultas Kedokteran Unair.

Ustadzah Ardini Qiyyamun Qisthi (24), supervisor Rumah Tahfidz Airlangga, menjelaskan, kegiatan lembaganya adalah memberikan motivasi, menerima, dan memperbaiki bacaan dan hafalan.

”Para peserta yang non-mukim kami wajibkan setoran bacaan seminggu sekali dengan jumlah bebas. Sedang yang mukim di Asrama Rumah Tahfidz, setiap hari harus menyetor hafalan setengah halaman Qurán,” ungkapnya. Kalau istiqomah, imbuh istri dr Galuh ini, santri mahasiswa mukim akan hafal 30 juz dalam waktu tiga tahun.

Ucik Mirzatul, mahasiswi Pendidikan Kedokteran semester V yang memenangi MTQMN IV tahun 2015, termasuk yang istiqomah.

Nahar Zainuddin, Ketua Daarul Qurán Surabaya, bersyukur, Rumah Tahfidz Airlangga diterima dan didukung sepenuhnya oleh rektorat Unair. Selain memberikan fasilitas tempat kegiatan, rektorat juga mengalokasikan anggaran rutin tahunan untuk Rumah Tahfidz Airlangga.