Sertinah Kepala Sekolah Pesantren Daqu Lampung

0
33

Bertempat di Aula Masjid Pesantren Daqu Lampung, Jumat (31/1) telah dilaksanakan serah terima amanah (sertinah) kepala sekolah SMP Pesantren Tahfizh Daarul Qur’an Lampung yang sebelumnya dijabat oleh Ustadz Donni Putrawan, S.Pd.I kepada Ustadz Agus Amanullah, S.H.I.

Acara sertinah ini dihadiri langsung oleh KH. Ahmad Jamil, S.E, MA selaku Pimpinan Direktorat Pendidikan Pesantren Tahfizh Daarul Qur’an. Juga dihadiri oleh Ustadz Mulyanto, S.Pd.I selaku Pengasuh Pesantren Tahfizh Daqu Lampung, Ustadz Khairul Mahfudz selaku Staff Kesekretariatan, dan segenap asatidz, SDI, serta seluruh santri Pesantren Tahfizh Daarul Qur’an Lampung.

“Tidak terasa waktu 1.5 tahun ini berjalan begitu cepat, rasanya baru kemarin saya diamanahi oleh KH Ahmad Jamil untuk mengemban amanah ini.”, ujar Ustadz Donni Putrawan selaku kepala sekolah lama.

Dalam sambutannya, Ustadz Donni juga menyampaikan nasehat untuk seluruh santri untuk terus belajar dan menjadi kebanggaan bagi kedua orangtua kelak.

Ustadz Agus Amanullah selaku kepala sekolah baru juga turut memberikan sambutan dalam acara sertinah ini. Ustadz Agus menyampaikan, “Jabatan ini adalah amanah. Dan amanah ini harus dipertanggungjawabkan. Meski manusia tidak selalu melihat, tapi Allah akan selalu melihat.”

Pemutaran video perpisahan persembahan dari para santri Pesantren Tahfizh Daarul Qur’an Lampung ini menambah haru suasana serah terima amanah pada malam itu.

Kemudian acara dilanjutkan dengan pesan dan nasehat dari KH. Ahmad Jamil untuk seluruh santri Pesantren Daqu Lampung.

“Di pesantren ini kita tidak hanya belajar hidup dan kehidupan. Di pesantren, kita juga belajar tentang leadership.”, ujar KH. Ahmad Jamil mengawali sambutannya.

KH. Ahmad Jamil juga menyampaikan bahwa dalam mewujudkan dream KH. Yusuf Mansur, kita akan membuka pesantren dengan kapasitas 100.000 santri pada tahun 2023. Beliau juga menyampaikan dalam sambutannya, seorang pemimpin itu dilahirkan, kemudian dibentuk.

Kita bisa melihat generasi para Nabi. Bagaimana masa lalu Nabi, senang atau sulit ? dalam Al-Qur’an diceritakan bahwa tidak ada Nabi yang hanya merasa senang semasa hidupnya, semuanya pernah mengalami kesulitan, kegelisahan, bahkan kesedihan semasa hidupnya. Namun semua ujian itu justru membentuk para Nabi menjadi sosok pemimpin yang tangguh.

Pada akhir sambutannya, KH. Ahmad Jamil menyampaikan sepenggal pesan berharga untuk seluruh santri Pesantren Daqu Lampung. “Jangan pernah merasa cukup dalam urusan belajar. Boleh tamak. Boleh rakus. Boleh serakah dalam urusan menuntut ilmu.”